Kompeten di Bidangnya, Siswa SMKPP Kementan Raih Kompetensi Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kompeten di Bidangnya, Siswa SMKPP Kementan Raih Kompetensi Pertanian
SMKPPN BANJARBARU: Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita [ke-2 kanan] didampingi Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian Kementan membuka kegiatan Sertifikasi Kompetensi di Banjarbaru, Kalsel.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus melakukan upaya peningkatan Sumber Daya Manusia [SDM] melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] salah satunya dengan program sertifikasi kompetensi.

Selain bertujuan meningkatkan daya saing SDM, sertifikasi kompetensi juga memberikan keahlian sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia [SKKNI] pada peserta didik, yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi [BNSP].

Melalui uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian Kementan di Tempat Uji Kompetensi [TUK], salah satunya TUK SMK PP Negeri Banjarbaru di Provinsi Kalimantan Selatan.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa untuk pengembangan ekosistem baru di sektor pertanian agar generasi muda memiliki ruang untuk meraih laha, sehingga pertanian menjadi idola usaha generasi muda.

“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan SDM mempunyai peran penting untuk kemajuan pertanian, untuk itu BPPSDMP memiliki sekolah dan politeknik yang memiliki jurusan di bidang pertanian.

“Semoga ke depan minat generasi muda di bidang pertanian terus bertambah, apalagi kementan telah menyiapkan tiga  sekolah menengah kejuruan, enam politeknik pembangunan pertanian serta politeknik enjinering pertanian Indonesia,” katanya.

SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis [UPT] pendidikan Kementan di Kalimantan, kali ini kembali menggelar Uji Sertifikasi Profesi [USP] Bidang Pertanian bagi 60 siswa kelas XII tahun pelajaran 2023/2024 selama empat hari, terhitung sejak Selasa [27/2].

Setelah berlangsung selama empat hari, pada Jumat [01/2], Uji Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian dinyatakan selesai dilaksanakan dan seluruh asesi dinyatakan kompeten oleh Budianto selaku perwakilan Asesor LSP Kementan.

“Sesuai tugas dan amanah yang diberikan kepada kami, maka sesuai keputusan tim dan dari hasil asesmen ini, peserta yang menjalankan asesmen direkomendasikan kompeten sejumlah 81 orang,” katanya.

Ke-81 siswa tersebut terdiri dari tiga Kompetensi Keahlian di SMK-PP N Banjarbaru di antaranya 27 siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP], 35 siswa Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura [ATPH] dan 19 siswa Agribisnis Pengolahan Hasil [APHP].

Hadir Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso yang mengucap syukur Alhamdulillah atas capaian seluruh siswa kelas XII TP. 2023/2024 tersebut.

“Alhamdulillah ... hasilnya luar biasa, dalam tiga skema yang diujikan dalam sertifikasi, seluruh siswa dinyatakan kompeten semua. Mudah-mudahan ini menjadi bekal kalian dan sebagai pendamping ijazah," katanya.

Kegiatan Uji Sertifikasi, kata Airin, menjadi semacam puncak, walaupun masih ada perjuangan untuk menjalani ujian sumatif, namun tidak setegang uji sertifikasi ini.

"Terima kasih pada seluruh siswa yang sudah berjuang dan terima kasih kepada asesor telah mengasesi siswa kami”, ungkapnya lagi.

Terpisah, atas capaian tersebut, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyatakan senang dan bangga atas hasil yang diperoleh, sehingga nantinya di antara siswa ada yang menjadi job creator atau job seeker pertanian.

Ada pun Uji Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian ini dilaksanakan bagi siswa ATP dalam Skema Mandor Pemeliharaan Kelapa Sawit. Siswa ATPH dalam Skema Pemeliharaan Tanaman Hidroponik dan siswa APHP dalam Skema Pengolahan Selai Buah.

Asesor dari LSP Kementan di antaranya Arief Wicaksono, Sukarji dan Rendy Dwi Hartanto untuk Skema Mandor Pemeliharaan Kelapa Sawit; Budianto, Sunandar, Agung Puji Haryanto, Ari Tentrem Handayani untuk Skema Pemeliharaan Tanaman Hidroponik; dan Febtu Arisandi dan Rivana Agustin untuk Skema Pengolahan Selai Buah. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.