Regenerasi Petani, Kementan Komitmen Tingkatkan Kualitas Young Ambassador

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Regenerasi Petani, Kementan Komitmen Tingkatkan Kualitas Young Ambassador
PROGRAM YESS: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi (tengah) dialog dengan 27 Nominee Young Ambassador dari seluruh RI via daring didampingi Direktur YESS, Idha Widi Arsanti (kanan) dan Project Manager YESS, Inneke Kusumawaty.

Jakarta [B2B] - Generasi milenial yang sukses di sektor pertanian dipromosikan oleh Kementerian Pertanian RI, melalui ajang Young Ambassador. Ke depan, Kementan komitmen meningkatkan kualitas penyelenggaraan demi menarik lebih banyak peserta, diawali tagline menjadi Indonesian Agriculture Young Ambassador, agar lebih komunikatif dan aspiratif menarik kaum muda Indonesia back to agriculture.

Kementan didukung Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service [YESS] yang didanai International Fund for Agricultural Development [IFAD] melakukan pendekatan yang disukai generasi milenial tanpa abai pada tujuan mempercepat regenerasi petani. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan perdana Young Ambassador merupakan terobosan penting Kementan bersama YESS untuk ´mengubah narasi pertanian dalam persepsi kaum muda´ bahwa menjadi petani itu keren dan tajir.

"Pertanian jangan lagi dianggap sebagai pekerjaan sampingan. Tanpa masa depan. Tanpa inovasi teknologi. Pendapatannya rendah. Pertanian saat ini dan ke depan lebih menjanjikan sebagai sumber penghidupan. Petani itu keren," kata Dedi Nursyamsi didampingi Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti di Jakarta, Senin.

Upaya tersebut sejalan dengan strategi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan terus memfasilitasi generasi milenial agar terjun menjadi petani sekaligus wirausahawan pertanian. Pertanian memang menjanjikan sebagai sumber penghidupan dan bisnis yang menguntungkan sebagai penyedia pangan.

"Kementan berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini," katanya.

Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa Kementan bersama YESS berupaya membuat aneka terobosan bagi regenerasi petani, salah satunya mengadopsi kontes pencarian bakat, kemudian dimodifikasi melalui fakta kehidupan peserta Young Ambassador.

"Kementan akan buktikan bahwa petani milenial dapat hidup mandiri berkecukupan dari bertani atau wirausaha agribisnis, sekaligus mengekspresikan kecintaan generasi milenial pada pertanian," kata Idha WA, pejabat eselon dua Kementan pada posisi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan].

Menurutnya, Young Ambassador juga bertujuan menampilkan peluang di bidang pertanian yang tidak hanya terkait budidaya [on-farm] namun juga kegiatan pengolahan, pengemasan hingga pemasaran [off-farm] yang dapat menambah nilai pada rantai nilai produk pertanian.

Kapusdik Idha WA menambahkan bahwa pihaknya ke depan akan menggelar kampanye dan propaganda terstruktur sistematis dan masif [TSM] bagi Indonesian Agriculture Young Ambassador meliputi pre mencakup kegiatan seleksi maupun rekrutmen dan post [pasca kegiatan] melalui siaran televisi milik pemerintah [TVRI].

"Inshaa Allah ke depan akan dilakukan TSM atau terstruktur, sistematis dan masif," katanya.

Sementara Project Manager YESS. Inneke Kusumawaty mengurai flashback besutan perdana Kementan dan YESS. Diawali kegiatan bootcamp bagi 50 calon YA pada 24 - 29 Maret lalu di Tangerang, Banten. 

"Terpilih 27 Nominee YA, yang akan mengikuti tahapan selanjutnya, penjurian pada grand final di Bogor, Sabtu[10/6] untuk memilih 15 peserta terbaik yang dinilai layak dikukuhkan sebagai Petani Milenial dan Wirausahawan Pertanian 2022," katanya.

Inneke menambahkan, selain regenerasi petani maka peserta Young Ambassador yang lolos ke Big 15 maupun yang tersisih diharapkan tetap istiqomah berkecimpung di sektor pertanian.

27 Nominator

Ini daftar 27 nominator Young Ambassador yang akan dikukuhkan menjadi Big 15 dari Sabang - Merauke yakni:Elradhie Nour Ambiya dari Aceh Besar, Aceh; Hariyanda Ade Sagita [Solok, Sumbar]; Hadi Irpandi [Pasaman, Sumbar]; Ade Putra Daulay [Pekanbaru, Riau]; Hani Trisna dan Iip Irpan [Tasikmalaya, Jabar]; Nurul Ihsani [Cianjur, Jabar]; Iqbal Habibi [Sukabumi, Jabar]; Nur Adilatus Shidqiyah [Batang, Jateng]; Rayndra Syahdan Mahmudin [Magelang, Jateng]; Perri Setiawan [Sragen, Jateng]; Taufik Mawaddani [Sleman, DI Yogyakarta]; Muhammad Tafidzul Khoiri [Madiun, Jatim]; Gusti Ayu Ngurah Megawati [Pacitan, Jatim]; Wahyu Candra Nugroho [Tulungagung, Jatim]; Hairul Efendi [Tanah Laut, Kalsel]; Maulana Akbar [Tapin, Kalsel]; Maryoto [Pulang Pisau, Kalteng]; Nyke Pebri Dwi Lestari Suyanto [Banjarbaru, Kalsel]; Zulfikri dan Akmal Kamarudin [Bone, Sulsel]; Ade Purnawirawan [Bima, NTB]; Mardianus Epafroditus Ili [Kupang, NTT]; Yoseph Ronaldi [Manggarai, NTT]; Maikel Saiba [Pegunungan Arfak, Papua]; Josephine Iriani [Merauke, Papua] dan Malahayati [Manokwari, Papua Barat]. [YESS]

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.