Kementan Tingkatkan Kapasitas Petugas Kewirausahaan Balai Penyuluhan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Banjarmasin, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus mengupayakan lahirnya petani-petani muda berkualitas, karena disadari bahwa generasi milenial merupakan modal utama pada fenomena Bonus Demografi. Potensinya, dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kementan bersama International Fund for Agricultural Development [IFAD] mengembangkan wirausahawan milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS]. Tujuan program, meningkatkan kapasitas dan kompetensi dan kemampuan kewirausahaan bagi generasi milenial.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berulangkali mengingatkan, pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia, yang memerlukan dukungan SDM pertanian usia produktif.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa Program YESS dirancang menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian dan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten.
“Keberhasilan Program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, pengelolaannya harus baik oleh tenaga profesional," katanya.
Guna merealisasikannya, SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program YESS Kalsel menggelar ´Refreshing Capacity Building for BDSP Staff on Entrepreneurship´ [Peningkatan Kapasitas bagi Petugas Kewirausahaan Balai Penyuluhan Pertanian/BPP] selama tiga hari, 27 - 29 Mei 2024.
Kegiatan berlangsung di Hotel Aston Banua Banjarmasin, diikuti 70 peserta dari Business Development Service Providers [BDSP] atau BPP dari empat kabupaten wilayah intervensi Program YESS Kalsel.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan, kegiatan bertujuan menyiapkan trainer [pengajar] melalui workshop yang fokus pada start-up, penumbuhan klaster, korporasi, dan koperasi bagi para Penerima Manfaat Program YESS.
"Harapannya, BDSP bisa meneruskan Program YESS dengan baik. BDSP harus berfungsi sebagai Konstratani yakni pusat data dan informasi pertanian. Kalau petani membutuhkan data, mereka bisa dapatkan di BDSP," katanya.
Budi Santoso menambahkan, penyuluh harus membawa perubahan dengan teknologi seperti internet, laptop dan platform online, bagian dari adaptasi perubahan zaman.
“Kami berharap, para peserta mendorong generasi muda di desa masing-masing untuk fokus ke sektor pertanian. Mohon bantuannya, mendorong para pemuda di desa masing-masing agar lebih berperan dalam pertanian," katanya. [Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru]
Banjarmasin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
