Wirausahawan Muda, SMK-PP Kementan Seleksi Calon `Tenant` Inkubator Bisnis
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus mendukung transformasi berkelanjutan dan regenerasi petani di daerah pedesaan, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) target tersebut berupaya diwujudkan oleh Youth Entrepreneurship and Employment Services [YESS] yang merupakan program kerjasama Kementan dengan International Fund For Agricultural Development [IFAD].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan start up pertanian.
"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun - 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang," katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya, sehingga pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, juga berorientasi ekspor,” katanya.
Guna terus mencetak generasi muda bidang pertanian terutama di Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] kali ini BPPSDMP Kementan memaksimalkan peran UPT-nya yakni SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Kalsel dalam Program YESS.
Sebelumnya, SMK-PP N Banjarbaru melaksanakan Public Hearing dan Sosialisasi Inkubator Bisnis pada Senin [31/7] dilanjutkan dengan kegiatan rekrutmen dan seleksi calon tenant inkubator bisnis yang berakhir Kamis [3/8] di SMK-PP N Banjarbaru.
Peserta seleksi merupakan petani milenial dari wilayah Program YESS Kabupaten Banjar dan Tanah Laut, pada proses ini terdapat 10 calon tenant yang mengikuti proses rekrutmen dan seleksi.
Peserta yang lulus seleksi pada awal tersebut, kesemuanya alumni SMK-PP N Banjarbaru. Pada proses rekrutmen dan seleksi, calon tenant mengikuti proses bimbingan dan pelatihan sebelum melakukan presentasi. Ada pun pemateri merupakan ahli dalam bidangnya seperti akademisi, pengusaha dan mentor.
Materi yang didapatkan oleh calon tenant berupa Inkubasi Startup melalui inkubator bisnis, penyusunan business plan dan aksi, pengembangan produk, legal dan izin usaha, pemasaran, branding, kemasan, membangun tim, pemilihan dan penerapan teknologi produksi, membangun jejaring usaha, dan fasilitasi inkubator bisnis.
Project Manager PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana mengatakan, "kami berharap ini bisa diakses dan menjadi wadah kolaborasi bagi semua pihak, yang ujungnya menghasilkan wirausaha muda pertanian yang unggul, maju, mandiri dan modern.”
Setelah mengikuti kegiatan tersebut, peserta kemudian melakukan presentasi dan wawancara di hadapan juri, dilanjutkan kunjungan ke tempat usaha, yang akan diseleksi dan kemudian dipilih tiga tenant terbaik.
Adapun 10 tenant yang lolos administrasi untuk mengikuti seleksi yakni Aris Wahyudi [penggemukan sapi/Seika Farm], Muhamad Amberi [Budidaya Edamame], Naspi [kultur jaringan pisang), M Achditia Anbahar [Sahabat Tani], M Rafii [Jamur MW], M Aulia [Anjani Coffee Shop], Samsudinnoor [GT Broiler Putra], Baydawi [pisang keju], M Pudin [Kebun Sayur Segar] dan Yogi Subagyo [Barokah Telur].
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
