Integritas Pegawai, SMKPPN Kementan di Banjarbaru Edukasi Bahaya Judi Online
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) telah mengeluarkan imbauan keras kepada seluruh pegawainya untuk tidak terlibat dalam praktik judi online. Hal ini juga harus disosialisasikan kepada seluruh pegawai di Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah.
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni atas imbauan tersebut, pihaknya menggelar sosialisasi dan pembinaan pencegahan, larangan judi online dan sejenisnya kepada pegawai pada Senin (01/09).
Lebih lanjut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya integritas dan moralitas pegawai khususnya bagi pegawai lingkup Kementerian Pertanian.
"Integritas adalah fondasi utama menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat. Saya tidak akan menolerir segala bentuk pelanggaran, termasuk keterlibatan dalam judi online yang dapat merusak citra Kementan," tegas Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti juga menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Kementan.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan pembinaan kepada seluruh pegawai agar memiliki pemahaman yang baik tentang risiko dan dampak negatif dari judi online. SDM yang berkualitas adalah kunci kemajuan sektor pertanian kita," ujar Arsanti.
Anti Judi Online
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, Kementan juga memberikan edukasi mengenai bahaya dan dampak negatif dari judi online.
"Para pegawai diberikan informasi mengenai ciri-ciri situs judi online ilegal dan cara menghindarinya," katanya.
Kementan juga, ungkap Yudi Astoni, bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap praktik judi online di kalangan pegawai.
Sosialisasi merupakan bagian dari upaya Kementan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan profesional. Diharapkan, dengan adanya imbauan dan sosialisasi, seluruh pegawai dapat terhindar dari jeratan judi online.
"Dapat bekerja dengan lebih baik untuk memajukan sektor pertanian Indonesia," ungkapnya lagi.
Yudi Astoni juga berharap apabila ada pegawai SMKPP Negeri Banjarbaru yang pernah terlibat judi online untuk melaporkan diri, dan berjanji tidak akan mengulanginya.
"Apabila ada ASN ada yang masih melakukan dan terbukti perjudian baik secara luring maupun daring, akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai ketentuan perundang-undangan," katanya tegas.
Selain itu, tambah Yudi Astoni, Kementan juga membuka saluran pengaduan bagi pegawai yang mengetahui adanya praktik judi online di lingkungan kerja. Identitas pelapor akan dirahasiakan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam memberikan informasi. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.