Pembelajaran, SMKPPN Kementan gelar in House Training Kurikulum Deep Learning

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pembelajaran, SMKPPN Kementan gelar in House Training Kurikulum Deep Learning
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni [depan, ke-5 kiri] didampingi Kasubbag TU Johan Pujianto bersama para peserta in House Training (IHT) Deep Learning Kurikulum di Banjarbaru.

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Guna menciptakan lulusan yang kompeten dan berdaya saing, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Banjarbaru terus berkomitmen meningkatan kualitas pendidikan vokasi pertanian melalui penyelenggaraan in House Training (IHT) Deep Learning Kurikulum. 

Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, in House Training diikuti oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan sebagai bagian dari penguatan implementasi kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri pertanian.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan pelaksanaan in House Training kurikulum Deep Learning di SMKPP Negeri Kementan, adalah langkah konkret membangun pendidikan vokasi pertanian yang adaptif terhadap tantangan zaman. 

"Melalui pendekatan Deep Learning, kita sedang menyiapkan generasi petani milenial yang tidak hanya terampil, tetapi juga inovatif dan siap menjadi pelaku utama pembangunan pertanian modern Indonesia," katanya.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti dalam arahannya menyampaikan bahwa in House Training merupakan langkah strategis dalam mewujudkan SDM pertanian unggul.

"Kami mengapresiasi inisiatif SMKPP Negeri lingkup Kementan mengadopsi kurikulum Deep Learning. Sejalan arah kebijakan Kementan menciptakan petani milenial adaptif, inovatif dan berdaya saing global," katanya.

SMKPPN Banjarbaru
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, kegiatan in House Training digelar di aula kampus SMKPP Negeri Banjarbaru selama tiga hari, 1 - 3 September 2025). 

"Adapun peserta berasal dari SMKPP Negeri Banjarbaru, serta mengundang peserta dari SMKPP Negeri Kupang dan SMKPP Negeri Sembawa," katanya saat membuka in House Training.

Kali ini terdapat 52 peserta, ungkap Yudi Astoni, diharapkan peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik, fokus dan serius. Narasumber diharapkan memberikan materi-materi terbaik bagi guru-guru sebagai pendidik di sekolah vokasi.

“Kegiatan in House Training merupakan bentuk mengikuti arahan dari Kementerian Pendidikan Dasar, untuk dapat melaksanakan pembelajaran di tahun ajaran baru, sudah dapat melakukan kegiatan menggunakan kurikulum nasional dengan pendekatan Deep Learning, khususnya sebagai sekolah pertanian,” katanya.

Yudi Astoni mengatakan, in House Training mengundang narasumber diantaranya Syailani yang merupakan pengawas sekolah, yang kali ini memberikan materi terkait Kebijakan Pembelajaran Mendalam, Pola Berfikir Bertumbuh dan Kerangka dan Prinsip Pembelajaran Mendalam.

Pemateri kedua, Sujoni, pengajar yang memberikan materi terkait Assesmen dalam Pembelajaran Mendalam, Perencanaan Pembelajaran Mendalam, Implementasi dan Refleksi Pembelajaran Mendalam, Inkuiri Kolaboratif dan Rencana Tindak Lanjut. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.