Gapai Dunia Kerja, Siswa SMK-PP Negeri Kementan PKL ke Iduka & Brigade Pangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Gapai Dunia Kerja, Siswa SMK-PP Negeri Kementan PKL ke Iduka & Brigade Pangan
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni [kanan] menyerahkan buku Petunjuk Teknis PKL pendidikan vokasi Kementan pada mitra DuDi yang menjadi lokasi magang 83 siswa kelas XII.

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DluDi) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.

Guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki berkompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian RI (Kementan) memaksimalkan pendidikan vokasi.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman Sulaiman mengatakan, generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan sektor pertanian. 

"Peningkatan produksi padi diharapkan dapat menjawab tantangan semakin meningkatnya kebutuhan pangan nasional dari tahun ke tahun," katanya. 

Ada pun peningkatan produksi padi dapat dicapai dengan meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi yang berkelanjutan dan efisien melalui pengembangan pertanian modern. 

"Masa depan pertanian di tangan anak-anak muda. Mereka menentukan arah pembangunan pertanian. Oleh sebab itu, kita berharap generasi muda bisa memperkaya diri dengan Iptek bidang pertanian," ungkap Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti berkomitmen mendorong pendidikan vokasi pertanian melakukan link and match dengan industri salah satunya dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

SMKPPN Banjarbaru

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, sekolah yang dipimpinnya selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang pendidikan vokasi pertanian di bawah naungan BPPSDMP Kementan, terus mempersiapkan lulusannya dengan baik, salah satunya dengan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Pengantaran PKL atau Magang bagi siswa kelas XII Tahun Pelajaran (TP) 2025/2026 dimulai Selasa (21/6) hingga Jumat (4/7). 

"Pengantaran dilakukan ke berbagai tempat di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah," katanya.

Adapun tempat magang siswa, ungkap Yudi Astoni, di antaranya Balai Penyuluhan Pertanian (BPP); perusahaan kelapa sawit yakni PT CPKA, PT GMK, PT KJW); perhotelan pada Hotel Rodhita dan Qin; BSPJI, Cafe Setara, ABBA Coklat, Wulandari Catering dan PT Sarigading.

Menurutnya, kegiatan magang 2025 diikuti 83 siswa Kelas XII yakni Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 30 siswa, Agribisnis Tanaman Perkebunan 32 siswa dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian 21 siswa.

Salah satu pengantaran magang dilakukan oleh Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni didampingi jajaran guru pada Rabu (02/7) di BPP Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur. 

Pada momen tersebut, terdapat 15 orang terdiri atas 3 siswa dan 12 siswi Kelas XII dari Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

"Lokasi penempatan di Desa Kupang Bersih dan Desa Tumpung Ulung di Kecamatan Pematang Karau," kata Yudi Astoni.

Kegiatan Kurikulum

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengingatkan bahwa PKL merupakan kegiatan kurikulum yang wajib dilakukan oleh siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru, sebagai salah satu syarat untuk kelulusan.

"Penempatan siswa kami di Kabupaten Barito Timur, khususnya di Kecamatan Pematang Karau dipilih, karena terkait tugas kami sebagai PJ Swasembada Pangan di Provinsi Kalimantan Tengah," katanya.

Khusus untuk Kecamatan Pematang Karau, ungkap Yudi Astoni, luasan LTT-nya juga besar, sehingga difokuskan pada lokasi.

Tampak hadir Sekretaris Camat Pematang Karau, Kepala Desa Kupang Bersih, Kepala BPP Pematang Karau, Para Penyuluh Kecamatan Pematang Karau dan para Manajer Brigade Pangan. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

 

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.