Pertanian 4.0

Lima Manfaat BIG DATA Penuhi Kebutuhan Pangan Masa Depan


Pertanian 4.0
Ilustrasi: data-flair.training

 

 

SEKTOR EKONOMI utama seperti pertanian selayaknya mengetahui besarnya potensi dan efisiensi dari pemanfaatan Big Data dan analitik [kegiatan untuk meneliti dan memeriksa data mentah untuk mendapat kesimpulan yang akurat berdasarkan data yang telah dikumpulkan]. Revolusi data sudah di depan mata?

Big Data dan analitik banyak diketahui telah membantu meningkatkan dan mengubah banyak industri di dunia modern. Hal yang paling berdampak dari teknologi tersebut adalah memberikan wawasan yang terperinci dan real-time ke dalam kegiatan operasional dan keuangan. Di sektor pertanian global, sedang terjadi perubahan besar.

Petani di negara maju, misalnya, sudah menggunakan data untuk menghitung hasil panen, kebutuhan pupuk, penghematan biaya dan bahkan untuk mengidentifikasi strategi optimasi untuk tanaman pangan musim tanam berikutnya.

Pertanyaannya apakah teknologi menawarkan manfaat - memang seharusnya- dan lebih banyak tentang "bagaimana" untuk mendapatkan hasil optimal.

Inilah lima hal penting tentang peranan Big Data dalam pertanian meningkatkan produksi hasil pertanian seperti diulas Megan Ray Nichols di laman www.rtinsights.com yang disarikan Septalina Pradini, selaku pemerhati penyuluh pertanian.

#1: Mengetahui Kondisi Alam
Faktor risiko yang signifikan dalam pertanian berada di luar kendali mereka yang melakukan pekerjaan paling berat. Hama dan penyakit tanaman, misalnya, dapat memusnahkan seluruh panen, seperti halnya bencana alam seperti badai atau cuaca ekstrem.

Sebelum ada Big Data, nyaris mustahil untuk memprediksi kondisi cuaca. Ya boleh jadi, petani yang berpengalaman mungkin dapat menemukan tanda-tanda dari masalah hama - tetapi seringkali sudah terlambat untuk mengatasinya.

Big Data dan teknologi pemantauan dapat melacak peristiwa semacam itu dan bahkan memperkirakannya sepenuhnya. Dengan memasukkan data masa lalu dan terkini ke dalam database dan mengumpulkan data melalui algoritma yang valid, ilmu data dapat secara efektif mendukung peningkatan hasil panen di masa depan. Hal ini dapat menghemat banyak pengeluaran bagi petani dan pemangku kepentingan secara keseluruhan, serta membantu memfasilitasi pola dan pasokan distribusi.

Big Data mendorong penggabungan teknologi modern bagi sektor pertanian. Unmanned Aerial Vehicle [UAV] atau drone dapat digunakan untuk terbang dan menilai pola tanah. Data pemetaan yang dikumpulkan kemudian dapat dianalisis dan diperiksa untuk mendapatkan informasi intelijen yang berguna. Mungkin berdampak pada bagian tertentu dari lahan pertanian yang berhubungan dengan tahun ini?

Alternatifnya, sensor internet of things [IoT] dapat melacak dan memantau lahan pertanian dan tanaman dari jarak jauh.

# 2: Mengetahui Pasokan
Pertanian saat ini, di luar skenario yang lebih tradisional, seorang petani sering terikat dengan tengkulak atau mitra tertentu. Petani sebagaimana diketahui, misalnya, mengirimkan sejumlah hasil panen mereka ke pasar maupun jaringan toko swalayan. Terlepas dari siapa yang bermitra dalam pertanian, sulit diketahui dengan tepat berapa banyak dan kapan tanaman pangan atau hortikultura yang dibutuhkan pasar. Kendala ini kian pelik dengan perubahan permintaan di sisi konsumen dapat memicu kendala pasokan.

Big Data dapat meringankan beberapa masalah yang muncul dalam rantai pasokan, karena memberikan lebih banyak informasi dan data terkait tanaman dan hasil panen setiap musim. Hal ini berlaku tidak hanya bagi petani yang melakukan usaha tani, tetapi semua orang di sepanjang rantai pasokan, juga, termasuk distributor, pengemas, pengecer, dan banyak lagi. Ketika diteruskan, data dapat benar-benar membantu semua orang mempersiapkan kebutuhan pasar ke depan, apakah itu termasuk jumlah yang lebih besar atau lebih sedikit dari yang diharapkan.

# 3: Penilaian Risiko
Dalam kegiatan bisnis umumnya, tim manajemen dan perencanaan sering mendapatkan manfaat dari laporan penilaian risiko yang terperinci. Sampai sekarang, hal itu sulit dilakukan. Tentu saja, bertumpu pada pengalaman cukup membantu untuk mengetahui rencana ke depan akan menghasilkan konsekuensi yang jelas, tetapi penilaian risiko berbasis data memberi lebih banyak manfaat.

Dengan Big Data, hampir setiap sistem, keputusan atau kegiatan usaha tani dapat dipertimbangkan dalam rencana analisis risiko. Setiap kesalahan atau rintangan potensial dapat diperhitungkan, dengan menyediakan solusi yang tepat, tetapi juga daftar hasil yang diharapkan. Petani dapat yakin bahwa mengambil tindakan tidak akan menghancurkan seluruh hasil panen mereka. Lebih penting lagi, mereka dapat menggunakan data real-time untuk memastikan kerugian dapat diminimalisir.

# 4: Tanaman Ideal dan Harapan Konsumen
Katakanlah musim hujan dan awal musim kemarau tengah mengintai. Tentu, ini adalah saat musim tanam padi dimulai - bersama banyak tanaman lainnya. Kecuali, selama tahun yang akan datang, permintaan beras jauh lebih rendah daripada musim sebelumnya.

Ketimbang menanam seluruh lahan pertanian dengan padi, petani dapat mengetahui penurunan permintaan. Ini bisa juga berlaku di arah yang berlawanan, ketika permintaan meningkat. Big Data menyediakan data dan informasi yang lebih akurat daripada sebelumnya.

Petani dapat melihat dengan tepat berapa banyak yang mereka hasilkan tahun lalu, bagaimana dampaknya bagi kebutuhan konsumen, bagaimana mempengaruhi penawaran dan permintaan dan bahkan tip untuk cara meningkatkan hasil keuntungan. Mereka dapat memotong limbah berlebih dengan memproduksi lebih sedikit tanaman untuk permintaan yang lebih rendah, misalnya, untuk menghemat uang dan lahan untuk menanam tanaman alternatif.

# 5: Industri Berbasis Data
Pendukung lain Big Data adalah bahwa sistem disinkronkan dengan platform eksternal untuk sejumlah besar data dan pengetahuan.

Komputerisasi dan alat algoritmik dapat dirancang untuk memperhitungkan sejumlah wawasan atau informasi eksternal. Petani kemudian dapat menggunakan teknik pemodelan prediktif untuk merencanakan atau bertindak sesuai - pola cuaca, permintaan dan tren konsumen dan bahkan kebutuhan pasar lebih jauh ke depan. Data ini akan membantu mereka yang berada di industri pertanian untuk memahami bagaimana dunia sekitarnya mempengaruhi bisnis mereka.

Apa yang harus mereka tanam? Kapan waktu terbaik? Hasil keuntungan apa yang diharapkan? Apakah harga pasokan naik, dan bagaimana pengaruhnya pada laba?

Big Data berfungsi untuk menciptakan industri kolaboratif, yang digerakkan oleh data yang beroperasi dengan cara-cara baru dan inovatif yang bertentangan dengan strategi yang digunakan di masa lalu. Keunggulan Big Data adalah kita tidak perlu menghilangkan strategi lama untuk memberikan ruang bagi solusi berbasis data. Faktanya, kita dapat menggabungkan semuanya untuk menciptakan salah satu operasi yang paling efektif dan sukses yang pernah ada.

 

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis