KostraTani Kawal Produktifitas Petani Kalteng Tangkal Covid-19
Indonesian Govt Anticipate COVID-19 by Weaker Health Systems
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Kotawaringin, Kalteng [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kerapkali mengingatkan para petani dan penyuluh di seluruh Indonesia untuk terus bekerja di lapangan. "Pertanian tidak boleh berhenti meskipun di tengah pandemi Covid-19."
Hal serupa ditekankan oleh Kementerian Pertanian RI seperti dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa para penyuluh penyuluh pertanian harus mendampingi petani terus berproduksi pangan.
Seruan tersebut dilaksanakan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pangkalan Banteng selaku salah satu KostraTani di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Koordinator KostraTani Pangkalan Banteng, Jono Saputro memastikan produktifitas petani wilayah binaannya tetap produktif. Pada awal Juni lalu (3/6) mendampingi kegiatan panen perdana padi di Desa Berambai Makmur seluas 81 hektar, dengan produktifitas 6,88 ton per hektar gabah kering panen (GKP)
Dilanjutkan pada penghujung Juni (24/6) berlangsung panen padi perdana di Desa Pangkalan Banteng seluas 25 hektar. Produktivitas 6,933 ton per hektar GKP.
"Sejak 2019, petani di Desa Pangkalan Banteng mampu meningkatkan indeks pertanaman atau IP dari 200 menjadi 300, maksudnya tiga kali menanam padi dalam setahun," kata Jono Saputro.
Selain panen padi, Selasa lalu (14/7) penyuluh dari KostraTani Pangkalan Banteng mendampingi petani di Desa Sidomulyo melakukan panen semangka non biji seluas dua hektar. Produktifitas 31,3 ton per hektar.
Menurut Jono Saputro, semangka ditanam pada 10 April 2020, dengan pendampingan oleh penyuluh. Kegiatan pendampingan meliputi pengolahan tanah dengan traktor tangan; dilanjutkan penetapan jarak tanam 100 x 200 cm; pemupukan dasar dengan kapur dan SP36; penanaman secara manual; pemupukan susulan I dengan pupuk NPK 250 kg Mutiara; pemupukan susulan II dengan NPK 100 kg Mutiara, pengendalian gulma dengan penyiangan, dan pengendalian hama dengan Insektisida nabati dan kimia.
"Hasil pendampingan penyuluh, mendorong petani semangka di Desa Sidomulyo mampu meraih laba Rp64 juta per hektar dalam waktu 105 hari atau 3,5 bulan," katanya melalui keterangan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan).
Kalkulasinya sebagai berikut, pendapatan kotor dari hasil panen 27.500 kg dikalikan harga jual Rp 3.500 per kg menghasilkan Rp96,2 juta.
"Setelah dikurangi biaya produksi sekitar Rp32,1 juta maka laba yang diraih petani dari hasil panen semangka sekitar Rp64,1 juta. Semoga hal ini dapat diikuti petani dari desa lain," katanya.
Penyuluh Pusat, Susilo Astuti Handayani, di Kementerian Pertanian RI selaku pembina penyuluhan pertanian Provinsi Kalimantan Tengah hal itu sejalan dengan instruksi Mentan Syahrul bahwa petani harus mendapat keuntungan dari hasil produksi pertaniannya, sehingga mendorongnya untuk tetap berusaha tani sekaligus mengundang petani lain untuk melakukan replikasi.
Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa kunci keberhasilan meningkatkan kesejahteraan petani di sektor pertanian adalah mengubah mindset bertani, tradisional menjadi modern. Mulai dari tanam, panen lalu jual maka ke depan, petani harus memiliki target sebelum menanam untuk meraih untung dan bukan malah merugi.
"Kita harus mengubah mindset. Sebagian besar petani masih berfikir tradisional, maka harus diperharui agar mereka mampu meningkatkan produktivitas dan menguasai perniagaan dari hulu hingga hilir, itulah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya. [Liene]
Kotawaringin of Central Borneo [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to senior official of the ministry.