Program BPPSDMP 2020, Prof Dedi Nursyamsi Ajak Petani Ubah `Mindset` Usaha Tani

Indonesia`s Agricultural Extension Connected through the KostraTani

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Program BPPSDMP 2020, Prof Dedi Nursyamsi Ajak Petani Ubah `Mindset` Usaha Tani
CAPAIAN BPPSDMP: Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi menggunting pita didampingi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah [ke-2 kiri] dan Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman [belakang kiri] di Bandar Lampung [Foto: B2B/Mya]

Bandar Lampung, Lampung [B2B] - Kunci keberhasilan meningkatkan kesejahteraan petani di sektor pertanian adalah mengubah mindset bertani, tradisional menjadi modern. Mulai dari tanam, panen lalu jual maka ke depan, petani harus memiliki target sebelum menanam untuk meraih untung dan bukan malah merugi.

"Kita harus mengubah mindset. Sebagian besar petani masih berfikir tradisional, maka harus diperharui agar mereka mampu meningkatkan produktivitas dan menguasai perniagaan dari hulu hingga hilir, itulah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi di Bandar Lampung, ibukota Provinsi Lampung, Kamis [6/3].

Menurutnya, petani harus mengetahui dan memahami supply and demand untuk mencegah kerugian saat panen, yang kerapkali merugi setelah harga anjlok lantaran meningkatnya suplai ke pasar. Sementara dari sisi penanaman maka petani harus mengetahui jenis varietas unggul yang mendatangkan hasil maksimal, dengan merawat tanaman ´layaknya bayi´.

"Merawat tanaman sama dengan merawat bayi. Bedanya, tanaman tidak bisa bicara maka petani harus mampu memahaminya sehingga mendatangkan hasil sesuai harapan," kata Dedi Nursyamsi dalam paparannya didampingi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati.

Layaknya bayi, maka tanaman produksi harus terus dijaga untuk mencegah gangguan pada pertumbuhan tanaman, "misalnya sebelum diserang hama penyakit, maka petani harus mengetahui cara mencegahnya melalui konsultasi dan bimbingan oleh penyuluh pertanian."

Manfaatkan pula inovasi teknologi pertanian yang didukung peralatan modern sehingga prosesnya lebih cepat dan mudah. Setelah panen raya, petani jangan langsung menjual hasil produksi pertaniannya, karena harga akan anjlok lantaran tingginya suplai ke pasar.

"Sebaiknya diproses menjadi produk olahan dan dikemas dengan baik yang menarik perhatian pembeli sehingga harga jualnya lebih tinggi ketimbang dijual dalam bentuk mentah," kata Dedi Nursyamsi.

Dia mengingatkan para unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dan pelatihan menggelar aneka bimbingan teknis dan pelatihan kepada penyuluh dan petani sehingga terjadi replikasi dalam mencapai target pertanian maju, mandiri dan modern.

Bandar Lampung of Lampung [B2B] - The Indonesian Agriculture Ministry to disseminate the development of agricultural extension centers at the sub-district level [BPP] into the center of Indonesian agricultural development [KostraTani] across the country, according to Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo here on Friday [March 6].