Polbangtan Kementan Prioritaskan Percepatan Pertanian Modern di Indramayu

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Prioritaskan Percepatan Pertanian Modern di Indramayu
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto [ke-2 kiri] didampingi Wakil Direktur III, Rudi Hartono [ke-3 kanan] pada Percepatan dan Evaluasi Program Pertanian Modern di Indramayu.

Indramayu, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Bogor berpartisipasi dalam rapat Percepatan dan Evaluasi Program Pertanian Modern di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (26/10). 

Kegiatan tersebut bertujuan mengevaluasi pencapaian program yang berjalan sekaligus mempercepat pembentukan korporasi pertanian sebagai upaya mengintegrasikan produksi, pengolahan pascapanen, dan akses pasar dalam satu manajemen yang profesional.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pentingnya modernisasi dalam pertanian. Ia percaya bahwa modernisasi dapat meningkatkan produksi padi di Indonesia. 

“Kita harus bertransformasi menuju pertanian modern, proses usaha tani lebih efisien dan biaya produksi juga lebih murah, pastinya produksi akan meningkat,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan program pertanian modern yang diusung Kementan bertujuan memfasilitasi para petani di lapangan menggunakan Alsintan sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. 

“Dalam hal ini, sangat penting regenerasi petani sehingga mahasiswa dan alumni Polbangtan/PEPI harus terlibat pada program Pertanian Modern di beberapa kawasan untuk ketahanan pangan Indonesia," katanya.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, hadir bersama Wakil Direktur III, Rudi Hartono dalam kesempatan tersebut, yang menekankan tentang pentingnya percepatan implementasi korporasi pertanian untuk meningkatkan daya saing.

"Korporasi pertanian memungkinkan seluruh rantai nilai usaha tani dikelola lebih efektif dan efisien, sehingga petani mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar sekaligus akses pasar yang lebih luas," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto menyampaikan bahwa evaluasi tersebut penting untuk memastikan sinergi lintas lembaga berjalan optimal. 

"Kami ingin memastikan seluruh program berjalan sesuai target, dan kolaborasi dengan Polbangtan Bogor sangat penting untuk meningkatkan kompetensi petani dan mempercepat adopsi teknologi modern," kata Sugeng.

Ketua Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) Indramayu, Taryono memberikan pandangan positif. Korporasi pertanian sangat membantu petani dalam mengakses teknologi dan alat-alat modern.

"Dengan manajemen yang terpusat, proses produksi hingga pemasaran akan lebih efektif, kami siap mendukung penuh percepatan ini," katanya.

Wakil Direktur III Polbangtan Bogor, Rudi Hartono, menambahkan bahwa percepatan dan evaluasi program membutuhkan sinergi semua pihak. 

"Kami tidak hanya fokus pada konsep, juga aksi nyata di lapangan. Polbangtan Bogor siap memberikan pendampingan teknis dan meningkatkan kapasitas petani agar program ini berhasil dengan optimal," jelasnya.

Diharapkan, kata Rudi, melalui rapat percepatan dan evaluasi ini, sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha semakin kuat. 

Pembentukan korporasi pertanian di Indramayu ditargetkan dapat meningkatkan produktivitas, memperkuat rantai pasok, dan pada akhirnya memperbaiki kesejahteraan petani sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Indramayu of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.