Polbangtan Kementan & Taiwan Technical Mission Lanjut Bahas Kerjasama Strategis

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan & Taiwan Technical Mission Lanjut Bahas Kerjasama Strategis
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto memastikan proses seleksi, pembekalan dan pendampingan berjalan transparan dan profesional seperti kontrak hingga kesiapan mental peserta magang.

Bogor, Jabar (B2B) - Kegiatan koordinasi tindak lanjut kerja sama antara Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor dan Taiwan Technical Mission (TTM) kembali dilaksanakan di Kampus Polbangtan Bogor pada Jumat (3/10).

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, pertemuan tersebut menjadi langkah penting memperkuat sinergi kedua pihak bagi pengembangan pertanian dan peningkatan kapasitas petani di wilayah Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, kerjasama antara BPPSDMP Kementan dengan TETO Taiwan membuka pintu bagi generasi muda pertanian Indonesia mengakses pengalaman global. 

"Program magang di Taiwan memungkinkan mereka belajar langsung teknologi, proses produksi, hingga praktik agribisnis modern yang selama ini belum banyak mereka jumpai di dalam negeri," katanya.

Upaya tersebut, ungkap Mentan Amran, bukan sekadar magang luar negeri, melainkan investasi jangka panjang dalam kualitas SDM pertanian kita.

"Setelah kembali ke Indonesia, saya harap mereka menjadi agen perubahan yang membawa inovasi dan meningkatkan daya saing pertanian nasional," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa kolaborasi Kementan dengan TETO Taiwan menjadi salah satu jalur strategis dalam mewujudkan visi SDM unggul pertanian. 

Menurutnya, melalui skema magang dan pertukaran teknologi, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman teknis, juga pembentukan karakter, etika kerja, dan pemahaman budaya kerja internasional. 

“Kami memastikan bahwa proses seleksi, pembekalan, dan pendampingan berjalan transparan dan profesional. Mulai dari pemahaman kontrak magang hingga kesiapan mental peserta," katanya.

Dengan demikian, ungkap Kabadan,saat mereka kembali ke tanah air, ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat diterapkan secara nyata untuk mendukung ketahanan dan kemandirian pangan Indonesia.

Polbangtan Bogor

Rapat Koordinasi (Rakor) dihadiri oleh delegasi TETO Taiwan dipimpin Dennis Kao; jajaran pimpinan Polbangtan Bogor di antaranya Wakil Direktur I Reni Suryanti; Wakil Direktur III Rudi Hartono; Ketua Teaching Factory, Didi Kurniasandi; Manajer TeFa Jurusan Pertanian, Ketua Kelompok Substansi AAKA, Ketua Tim Kerjasama dan Project Manager K-Smart.

Turut hadir perwakilan dari Kementan yakni Markwin dari Biro Kerja Sama Luar Negeri (KLN) serta Devi dan Miko dari BPPSDMP Kementan.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas lebih lanjut mengenai ranah dan mekanisme implementasi kerja sama yang tengah dijalankan. 

"Fokus pembahasan diarahkan pada optimalisasi kegiatan bersama yang dapat memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kompetensi petani dan penguatan program pembelajaran di Polbangtan Bogor," katanya.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan terjalin pertukaran pengetahuan dan teknologi antara Polbangtan Bogor dan Taiwan Technical Mission, sehingga mampu mendorong inovasi di sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan smart agriculture dan pengelolaan greenhouse.

Kerjasama tersebut, ungkap Yoyon Haryanto juga menjadi wujud komitmen Polbangtan Bogor dalam memperluas jejaring internasional serta mendukung program Kementan untuk mencetak petani milenial yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

 

 

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.