Penyuluh Jabar Siap Kawal BP, Mentan Dorong Akselerasi Swasembada Pangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Penyuluh Jabar Siap Kawal BP, Mentan Dorong Akselerasi Swasembada Pangan
POLBANGTAN BOGOR: Workshop dibuka oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika yang mengurai tentang kebijakan percepatan swasembada pangan dan menumbuhkan BP sebagai gerakan bersama di tingkat lapangan.

Bandung Barat, Jabar (B2B) - Sebanyak 53 penyuluh dari Kabupaten Subang dan Indramayu mengikuti Workshop Pendamping Brigade Pangan (BP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang berlangsung di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Kabupaten Bandung selama tiga hari mulai Senin pekan lalu (13/10).

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, kegiatan workshop menjadi bagian dari upaya Kementerian Pertanian RI (Kementan) untuk memperkuat kapasitas penyuluh dalam mendampingi pembentukan dan penguatan Brigade Pangan di wilayah Jabar.

Kegiatan workshop sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa BP merupakan bagian penting dari strategi nasional dalam mempercepat produksi dan ketahanan pangan. 

“BP adalah ujung tombak di lapangan. Mereka bukan hanya memastikan lahan tanam berjalan, juga menjadi motor penggerak percepatan tanam, pengairan, dan distribusi sarana produksi," katanya.

Hal senada dikemukakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan ((BPPSDMP) Idha Widi Arsanti tentang pentingnya peningkatan kompetensi penyuluh agar mampu menjadi pendamping dan fasilitator yang efektif bagi petani dan BP

“Penyuluh perlu dibekali kemampuan manajerial, komunikasi, dan kolaborasi lintas sektor. Workshop seperti ini menjadi ruang belajar bersama agar para pendamping BP mampu menjadi fasilitator perubahan di lapangan,” katanya.

Polbangtan Bogor

Workshop dibuka oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika yang menyampaikan materi tentang kebijakan percepatan swasembada pangan serta strategi menumbuhkan BP sebagai gerakan bersama di tingkat lapangan

"Para penyuluh dibekali berbagai materi penting, di antaranya kolaborasi multi-stakeholders dalam mendukung BP, metode pembelajaran dan pendampingan yang efektif," katanya.

Materi lain adalah motivasi dan tata kelola kelembagaan, manajemen usahatani padi oleh BP, pengelolaan Alsintan, literasi dan inklusi keuangan pertanian.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan dengan sinergi penyuluh dan petani, kita berupaya mewujudkan kembali swasembada pangan.

"Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan para peserta dapat menjadi penggerak utama dalam menyukseskan pelaksanaan Brigade Pangan di Provinsi Jawa Barat," katanya.

Tak kalah penting, kata Yoyon Haryanto, memperkuat komitmen daerah dalam mendukung percepatan swasembada pangan nasional. [wisda/timhumas polbangtanbogor]


 

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

 

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.