Penyuluh Menulis Berita, Pusluhtan Dukung Bimtek Jurnalistik di Makassar
Indonesian Agricultural Extension Learn to Write Information in Journalistic Rules
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Makassar, Sulsel [B2B] - Paparan tentang ´Piramida Terbalik serta 5W + 1H´ sebagai pola dan rumus penulisan berita sesuai kaidah jurnalistik disambut antusias oleh peserta bimbingan teknis [Bimtek] bertajuk ´Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian´ yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura [KPTH] Pemprov Sulsel di Makassar, Selasa [26/11] yang dihadiri 60 penyuluh pertanian dari seluruh Sulsel.
Komunikasi interaktif terjalin antara peserta Bimtek dengan Septalina Pradini, Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP Kementan, selaku narasumber Bimtek ketika memaparkan tentang Dasar-Dasar Jurnalistik kepada penyuluh, koordinator balai penyuluhan pertanian [BPP] dan Admin dari media online penyuluhan, CyberExtension [Cybex].
"Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara harap diingat bahwa Piramida Terbalik adalah pola penulisan berita. Disebut pola Piramida Terbalik sebagai gambaran bahwa informasi paling menarik dan penting ditempatkan di awal naskah dikenal sebagai lead atau kepala berita," kata Septalina P pada Bimtek dua hari [26 - 27 November] yang dibuka oleh Kepala KPTH Pemprov Sulsel, Hj Fitriani MP.
Menurutnya, Piramida Terbalik adalah panduan bagi wartawan menulis berita dengan mendahulukan informasi terpenting pada lead berita, informasi penting pada tubuh berita dan kurang penting di kaki berita sehingga pembaca mudah memahaminya dalam waktu singkat tentang informasi yang disampaikan.
"Piramida terbalik juga berfungsi meringkas informasi, menyampaikan inti masalah, mudah disunting, memudahkan pembaca memahami fakta, menghemat waktu membaca dan mudah diingat. Kementan berharap pelatihan akan menunjang kegiatan penyuluh Sulsel mendukung CyberExtension sebagai media penyuluhan pertanian," kata Septalina P.
Dia menambahkan, penulisan sesuai kaidah jurnalistik akan memudahkan Admin dan penyuluh mendukung CyberExtension sebagai kontributor menu gerbang daerah, berita peristiwa di daerah, maupun tentang cara usahatani sesuai kondisi untuk materi spesifik lokalita.
Sebagaimana diketahui Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] menetapkan kebijakan revitalisasi penyuluh pertanian di BPP melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani]. Begitu pula halnya Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi dan Kepala Pusluhtan BPPSDMP, Leli Nuryati mendorong pemberdayaan penyuluh pertanian untuk menyebarluaskan kegiatan penyuluhannya kepada petani maupun penyuluh lain untuk replikasi keberhasilan mendampingi petani di daerah masing-masing.
Rumus 5W + 1H
Septalina Pradini mengakui bahwa dirinya bukan berlatar belakang pendidikan komunikasi apalagi praktisi jurnalistik, namun kemajuan teknologi informasi [IT] sangat menunjang tugas, pokok dan fungsi [Tupoksi] di Pusat Penyuluhan Pertanian pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [Pusluhtan BPPSDMP Kementan] untuk mengetahui lebih banyak tentang jurnalistik sehingga menunjang kapasitasnya melakukan penderasan informasi tentang penyuluhan pertanian di pusat dan daerah.
"Paparan Pusluhtan sebagai narasumber Bimtek ini sebagai stimulan bagi penyuluh Sulsel untuk belajar menulis sesuai kaidah jurnalistik. Penyuluh tidak harus menjadi wartawan untuk mampu menulis sesuai kaidah jurnalistik. Setidaknya, pemahaman tentang dasar-dasar penulisan berita dapat membantu dan memudahkan petani dan para pemangku kepentingan memahami informasi yang disampaikan penyuluh," katanya.
Septalina menambahkan bahwa dalam pola Piramida Terbalik maka intisari informasi ditempatkan pada Lead/Kepala Berita yang memenuhi struktur atau rumus 5W + 1H. Tujuannya memudahkan pembaca memahami berita apabila tak memiliki waktu luang, namun kebutuhan akan informasi tetap terpenuhi tanpa harus membaca keseluruhan berita.
Struktur 5W + 1H mencakup What (Apa), Who [siapa], Where [dimana], When [kapan], Why [mengapa] + How (Bagaimana) adalah rumus yang tidak boleh diabaikan dalam penulisan sebuah berita.
"Harap diingat bahwa susunan 5W tidak harus baku seuai dengan urutan what, who, where, when, dan why tapi bisa mengubah urutannya sesuai dengan kebutuhan kita," kata Septalina.
Dia pun memberi contoh menulis lead tentang kegiatan Bimtek yang sedang berlangsung. Misalnya, what adalah kegiatan bimbingan teknis, who [penyuluh pertanian Sulsel], where [Makassar], when [Selasa, 27 November], why [kompetensi] + how [peningkatan kapasitas penyuluh].
Kegiatan Bimtek tentang Dasar-Dasar Jurnalistik menjadi molor hampir satu jam lantaran antusias dari para penyuluh untuk bertanya kepada narasumber dari Pusluhtan BPPSDMP Kementan. [Purwanto]
Makassar of South Sulawesi [B2B] - Indonesian agricultural extensionists in South Sulawesi province attend training in writing information according to journalistic rules which was held by the provincial agriculture office in Makassar on Tuesday [November 26].