BPP Model, Imaji KostraTani Panggung Penyuluhan 4.0

Indonesian Govt Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BPP Model, Imaji KostraTani Panggung Penyuluhan 4.0
KOORDINASI ONLINE: Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (ke-2 kanan) video conference dengan sejumlah penyuluh dari BPP model KostraTani terkait pandemi Covid (Foto: Pusluhtan)

Jakarta [B2B] - Keberhasilan pertanian masa depan ditentukan oleh penyuluh pertanian, karena peranannya bagaikan ´prajurit Kopassus´ yang berada di garis depan pemenuhan kebutuhan pangan. Ke depan, kita dituntut menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Tidak bisa lagi menggunakan cara dan metode usang melakukan kegiatan pendampingan dan penyuluhan.

"Penyuluh pertanian harus dipersenjatai teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet of things dan kecerdasan buatan. Modernisasi BPP menjadi KostraTani, sebagai locust pembangunan pertanian di kecamatan. Tidak ada lagi alasan bahwa kemampuan dan kapasitas penyuluh tidak bisa berkembang," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan bertemu petani dan penyuluh di seluruh Indonesia.

Kementerian Pertanian RI berupaya meningkatkan tugas, fungsi dan peran BPP menjadi KostraTani, berpeluang menjadi BPP model sesuai syarat dan ketentuan. Saat ini ada 50 BPP model dari KostraTani sebagai ´call sign´ BPP melaksanakan fungsi penyuluhan selaras era 4.0.

Dari 50 BPP model Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] yang layak dikedepankan adalah BPP Bone Pantai di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo dan BPP Genteng di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Kedua BPP model menjadi tanggung jawab Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP].

"Kementan membuka peluang pengembangan BPP model menjadi KostraTani. Syarat utama, lokasi dekat kantor UPT Kementan, karena wajib intensif komunikasi dan intensif pelatihan. Harus ada listrik, jaringan internet dan komputer," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi pada video conference di Jakarta, Rabu [22/7].

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bone Bolango, Roswaty Agus mengapresiasi Kementan memilih BPP Bone Pantai, seraya mengakui jaringan internet belum maksimal. "Kendala itu telah diatasi oleh Bupati Hamim Pou. Sekarang internet sudah lancar."

"Syarat lain calon BPP model, semangat dan keinginan penyuluh. Misalnya, cara mengolah data, menyiapkan CPCL dan verifikasi sehingga dapat dilaporkan ke AWR Kementan. Dukungan dinas pertanian provinsi, kabupaten dan kota juga sangat penting," kata Dedi Nursyamsi.

KostraTani yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.

KostraTani ideal, katanya, didukung data dan informasi di BPP misalnya data luas tambah tanam, data panen, dan data lain. Ada program utama dari 11 unit kerja eselon satu Kementan, terkoneksi dengan AWR Kementan, termasuk laporan-laporan kegiatan di BPP. 

"Kementan telah menginisiasi pembentukan BPP model KostraTani, Sosialisasi kebijakan dan program lebih mudah dan intensif melalui video conference," kata Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusluhtan Leli Nuryati serta Kabid Program dan Evaluasi, Riza Fachrizal.

Koordinasi online tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Mulyady D Mario; Camat Bone Pantai, Ibrahim Junus; Koordinator BPP Bone Pantai, Zulkifli Rauf dan sejumlah pejabat terkait serta penyuluh pertanian.

"Kementan di pusat cepat mengetahui kendala lapangan untuk segera memutuskan kebijakan dan solusi cepat yang menghadang petani," kata Dedi Nursyamsi.

Hal itu, katanya, berkat dukungan teknologi informasi pada Agriculture War Room [AWR] di tingkat pusat koneksi ke Agriculture Operation Room [AOR] di tingkat provinsi selaku Kostrawil, Kostrada di kabupaten/kota dan KostraTani pada BPP di tingkat kecamatan.

"Tahun 2019 ada 400 BPP yang mendapat sarana IT dari APBN, diharapkan BPP ini segera pro aktif menyampaikan laporannya ke AWR Kementan," kata Dedi Nursyamsi.

Camat Ibrahim Junus menyatakan siap mendukung program pusat seraya mengharapkan ada program lain dialokasikan di wilayahnya. "Kami mengucapkan terima kasih atas seluruh dukungan pusat." [Liene]

Jakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to senior official of the ministry.