Bogor, Jabar [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menjadwalkan hari Jumat sebagai jadwal tetap mengunjungi para penyuluh pertanian di seluruh Indonesia untuk 'konferensi simultan' [teleconference] via Agriculture War Room dari Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR Kostratani] di Kementerian Pertanian RI di Jakarta langsung ke Agriculture Operation Room [AOR] di kantor Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di kecamatan.

"Bisa juga sebaliknya, Mentan memanfaatkan AOR di BPP untuk teleconference dengan AWR Kementan untuk koordinasi dengan para pejabat di KostraTanas [Kementan] maupun AOR di kantor dinas pertanian maupun AOR dari BPTP," kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati pada Rapat Koordinasi [Rakor] Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian tahun 2020 setelah dibuka oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi di Bogor, Selasa malam [28/1}.

Hadir lebih 100 peserta dari 34 provinsi mengikuti Rakor yang digelar Pusluhtan BPPSDMP untuk mendukung sukses KostraTani yang digagas Mentan SYL. diikuti kepala dinas pertanian [Kadistan], kepala bidang penyuluhan dan pejabat yang mewakili serta pimpinan balai pengkajian teknologi pertanian [BPTP Balitbangtan].

"Jadi setiap daerah akan ketemu saya setiap Jumat tiap pekan melalui AWR KostraTani. Teknologi informasi dari AWR KostraTani juga secara tidak langsung mampu monitoring kegiatan penyuluh setiap hari, dan saya pastikan akan mengetahui apakah mereka kerja atau tidak,” kata Leli Nuryati mengutip arahan Mentan SYL pada pembukaan rapat kerja nasional [Rakernas] Pembangunan Pertanian 2020 di Jakarta, Senin [27/1].

Sebelumnya diberitakan B2B, Mentan SYL pada Rakernas tersebut mengemukakan bahwa mengelola pertanian tidak boleh lalai dan abai karena langsung berhadapan dengan 267 juta penduduk Indonesia. Mengelola pertanian harus memiliki keyakinan dan tujuan pasti untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan pasar global.

“Kalau semua yang hadir disini pikirannya maju, maka yang diam di tempat otomatis akan tertinggal. Maju adalah bagian dari langkah kita hari ini. Mandiri adalah kekuatan dan modern adalah bagian dari hidup kita ke depan," kata Mentan SYL dalam sambutannya.

Verval Simluhtan
Dalam kesempatan tersebut, Kapusluhtan Leli Nuryati mengharapkan dukungan para kepala dinas pertanian, tanaman pangan dan hortikultura [PTPH] tingkat provinsi dari seluruh Indonesia mendukung verifikasi dan validasi Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian [Verval Simluhtan], karena Simluhtan dan KostraTani saling mendukung dan menunjang.

"Sesuai tujuan utama Rakor ini, selain kebijakan penyuluhan dan sosialisasi KostraTani, sinkronisasi kegiatan dana dekonsentrasi pemantapan sistem penyuluhan pertanian pertanian di daerah juga termasuk Verval Simluhtan masuk ke Dana Dekon," kata Leli Nuryati.

Menurutnya, Pusluhtan juga telah menyelesaikan Verval Simluhtan di tiga provinsi untuk pilot project 2019 yakni Yogyakarta, Banten dan Bali, dan Simluhtan masuk sebagai Strategi Nasional dai KPK sehingga semua harus mendukung target Simluhtan.

Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan, I Wayan Ediyana menambahkan bahwa sesuai arahan Kapusluhtan maka kemampuan SDM di BPP turut menentukan mulai dari penyuluh, koordinator BPP, Admin dan bintara pembina desa [Babinsa] sehingga berperan maksimal mendukung AWR dari Kostra Tani yang dipusatkan di Kementan.

Jenis data Simluhtan yang diverifikasi untuk selanjutnya divalidasi meliputi data kelembagaan penyuluhan baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota maupun kecamatan. Ketenagaan penyuluhan mencakup penyuluh PNS, honorer [THL-TBPP], penyuluh swadaya, dan penyuluh swasta, kelembagaan petani meliputi Poktan dan Gapoktan dan kelompok ekonomi petani [KEP] berikut profil anggota didukung nomor induk kependudukan [NIK] 16 digit dari Ditjen Dukcapil Kemendagri.

"Simluhtan sangat mendukung Kostra Tani terhadap akurasi data petani berdasarkan NIK dari Dukcapil mencapai target Satu Data Indonesia yang dicanangkan Presiden Jokowi sekaligus mendukung Stranas KPK," kata I Wayan Ediana.

Turut hadir sejumlah pejabat Pusluhtan di antaranya Program dan Evaluasi Penyuluhan, Riza Fachrizal; Kabid Kelembagaan & Ketenagaan Penyuluhan, Joko Samiyono; Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan, Septalina Pradini; Kasubbid Pemberdayaan Kelembagaan Petani, Yoyon Haryanto; Kasubbid Kelembagaan Penyuluhan, Purnomojati Anggoroseto; dan Kasubbid Ketenagaan Penyuluhan, Welly Nugraha.