Hong Kong Memanas Tuntut Demokrasi dari China
Tear-gas, Riot Police and Mayhem on the Streets of Hong Kong
DEMONSTRAN pro-demokrasi, beberapa dari mereka mengenakan masker bedah dan memegang payung untuk melindungi terhadap gas air mata, memperluas aksi mereka di seluruh Hong Kong, Senin, menentang seruan untuk membubarkan dalam terhadap keputusan Beijing untuk membatasi reformasi demokrasi di pusat keuangan Asia. Polisi mencoba bernegosiasi dengan pengunjuk rasa yang berkemah di jalan raya yang biasanya sibuk, dekat markas pemerintah Hong Kong, yang menjadi tempat bentrokan berbahan bakar gas air mata yang meletus malam sebelumnya.
Seorang petugas dengan pengeras suara mencoba untuk mengusir agar dapat digunakan untuk transportasi umum Seorang pengunjuk rasa, yang berbekal pengeras suara, menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka ingin Hong Kong Chief Executive Leung Chun-ying untuk memberikan kebebasan demokrasi di wilayah Hong Kong.
"Lakukan sesuatu yang baik untuk Hong Kong. Kami ingin demokrasi yang sesungguhnya! " teriaknya.
China menuding demo tersebut ilegal dan mengizinkan pemerintah Hong Kong bertindak keras. Bentrokan - berita dan fotonya yang telah tersebar ke seluruh dunia - merusak citra Hong Kong sebagai surga keuangan yang aman, dan meningkatkan tensi untuk melawan pemerintahan Beijing di bawah kendali Presiden Xi Jinping. Beijing bertindak keras terhadap kendali monopoli Partai Komunis, termasuk membasmi pembangkang dan Muslim Uighur separatis di barat jauh negara itu. (Naskah & Foto2: MailOnline)
PRO-DEMOCRACY protesters, some wearing surgical masks and holding up umbrellas to protect against tear gas, expanded their rallies throughout Hong Kong on Monday, defying calls to disperse in a major pushback against Beijing's decision to limit democratic reforms in the Asian financial hub. Police officers tried to negotiate with protesters camped out on a normally busy highway near the Hong Kong government headquarters that was the scene of tear gas-fueled clashes that erupted the evening before.
An officer with a bullhorn tried to get them to clear the way for the commuters. A protester, using the group's own speaker system, responded by saying that they wanted Hong Kong's Chief Executive Leung Chun-ying to demand a genuine choice for the territory's voters.
'Do something good for Hong Kong. We want real democracy!' he shouted.
China has called the protests illegal and endorsed the Hong Kong government's crackdown. The clashes - images of which have been beamed around the world - are undermining Hong Kong's image as a safe financial haven, and raised the stakes of the face-off against President Xi Jinping's government. Beijing has taken a hard line against threats to the Communist Party's monopoly on power, including clamping down on dissidents and Muslim Uighur separatists in the country's far west. (Photos: MailOnline)
