NATO Tuding Rusia di `Jalur Berbahaya` setelah Caplok Krimea

NATO Says Russia on `Dangerous Path` by Moving to Annex Crimea

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


NATO Tuding Rusia di `Jalur Berbahaya` setelah Caplok Krimea
"Pencaplokan Krimea adalah ilegal dan tidak sah, dan sekutu NATO tidak akan mengakuinya." (Foto & Grafik: Mail Online)

Brussel (B2B) - Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, Selasa, mengecam pencaplokan Rusia atas Krimea sebagai tindakan ilegal; dan mendesak baik Moskow dan Kiev menahan diri setelah kematian seorang tentara Ukraina.

"Rusia telah mengabaikan semua seruan untuk melangkah kembali ke jalur sejalan dengan hukum internasional dan terus meninggalkan jalan yang berbahaya," kata Rasmussen.

"Tidak akan ada pembenaran untuk melanjutkan tindakan ini yang hanya dapat memperdalam isolasi internasional Rusia," katanya, seperti dilansir Yahoo News.

"Pencaplokan Krimea adalah ilegal dan tidak sah, dan sekutu NATO tidak akan mengakuinya."

Selasa kemarin, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani perjanjian yang mengklaim wilayah Laut Hitam Krimea sebagai wilayah Rusia saat Ukraina memperingatkan pertikaian telah memasuki tahap militer setelah tentara tewas di kedua pihak.

Rasmussen menambahkan, dia sangat prihatin atas laporan-laporan tentang kematian seorang tentara Ukraina.

"Ini sangat mendesak bahwa semua pihak menahan diri dan mengambil semua langkah yang mungkin untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," tegasnya.

Brussel - NATO secretary general Anders Fogh Rasmussen on Tuesday condemned Russia´s "illegal" annexation of Crimea and urged restraint from both Moscow and Kiev after the death of a Ukrainian soldier.

"Russia has disregarded all calls to step back into line with international law and continues down the dangerous path," Rasmussen said in a statement.

"There can be no justification to continue on this course of action that can only deepen Russia´s international isolation," he said.

"Crimea´s annexation is illegal and illegitimate and NATO allies will not recognise it."

Earlier Tuesday, President Vladimir Putin signed a treaty claiming the Black Sea region of Crimea as Russian territory as Ukraine warned the showdown had entered a "military stage" after soldiers were killed on both sides.

Rasmussen added that he was "deeply concerned" by reports of the death of a Ukrainian soldier.

"It is urgent that all sides show restraint and take all possible steps to avoid further escalation."