Perangkat Rahasia James Bond Memang Ada, Dikembangkan M19 Sejak Perang Dunia II

The Real-life James Bond Gadgets Invented by MI9 Spies in WWII

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Perangkat Rahasia James Bond Memang Ada, Dikembangkan M19 Sejak Perang Dunia II
MI9, pusat intelijen militer Inggris sejak 1939 hingga 1945, mengembangkan ratusan perangkat rahasia. Yang digunakan untuk membantu tawanan perang kabur dan membantu kembalinya tentara yang terjebak di wilayah musuh (Foto2: MailOnline)

MULAI dari pena dengan belati hingga kompas di dalam kancing, inilah peralatan untuk melarikan diri yang digunakan oleh pasukan Sekutu di Perang Dunia II yang kerap kita lihat di filim tentang spionase.

MI9, pusat intelijen militer Inggris sejak 1939 hingga 1945, mengembangkan ratusan perangkat rahasia. Yang digunakan untuk membantu tawanan perang kabur dan membantu kembalinya tentara yang terjebak di wilayah musuh.

Para ahli di Kementerian Perang merekayasa peta dalam permainan Monopoli, dan pekerjaan mereka diungkap dalam sebuah buku oleh veteran militer dan sejarawan Phil Froom berjudul Evasion and Escape Devices.

Buku ini mengungkap tentang bagaimana John Waddington, distributor permainan Monopoli di Inggris, dikontrak oleh MI9 untuk memproduksi dan menyelundupkan peta untuk melarikan diri pada awal perang.

Karena Monopoli dikenal sebagai permainan populer maka pihak berwenang berpikir hal itu menjadikannya dapat diselundupkan ke kamp-kamp tawanan perang untuk menjadi petunjuk bagi mereka kabur dari penjara militer.

Ketebalan papan dan kotak luar memungkinkan masuknya hacksaws, peta dan kompas - dan peralatan penting lain bahkan diselundupkan dalam dadu.

Waddington menjadi sumber utama badan-badan intelijen untuk mendukung distribusi peta melarikan diri dan sebagai hasilnya juga digunakan untuk memasok barang-barang cetakan lainnya.

Ini termasuk satu bungkus kartu remi yang berisi peta kertas individu tersembunyi antara depan dan belakang kartu.

Tiap selembar kartu dari 48 kartu akan membentuk sebuah peta, empat kartu as memberikan peta tentang jalan, kereta api dan sungai - dan joker sebagai perangkat perakitan peta.

Ide cemerlang lain dari MI9 adalah menyelundupkan pewarna terkonsentrasi, yang maksudnya bahwa jika seorang tentara Sekutu berada di belakang garis musuh mereka bisa mewarnai seragam mereka untuk menghindari terlihat oleh musuh sekaligus menghindari penangkapan.

Salah satu cara untuk mendapatkan tinta di wilayah musuh adalah melalui penggunaan pastel yang digunakan pelukis, yang benar-benar berisi pewarna dikompresi dan terkonsentrasi.

Metode lain mengangkut zat warna ini ke kamp-kamp penjara musuh dalam tinta pena khusus atau buah catur.

Aksi menyamar paling menakjubkan adalah dengan menyembunyikan pewarna dalam permen almond - para tahanan paham untuk menggunakannya untuk kabur.

Perwira intelijen MI9 Clayton Hutton bertanggung jawab untuk sejumlah besar perangkat penyamaran yang diproduksi dan dia bertanggung jawab dengan mendukung pelarian 35.000 tentara Sekutu.

Salah satu karya terbaiknya adalah 'pulpen ajaib' untuk melarikan diri, yang juga digunakan oleh badan intelijen Amerika, MIS-X.

Perangkat karya Hutton dapat menggabungkan banyak alat bantu melarikan diri sehingga menjadi peralatan lengkap untuk kabur dari penjara musuh.

Serta menggabungkan pewarna seragam yang bisa dijejalkan dengan beberapa kompas, peta dan Aspirin dikompresi khusus dan tablet Benzedrine.

Konsep lain dari Mr Hutton adalah 'senjata jarum'.

Pena yang bisa dibentuk menjadi senjata mematikan dapat ditembakkan dengan proyektil buatan tangan yang dibuat dari jarum gramofon dan sikat cukur rambut.

Jarum mematikan ini dapat ditembakkan hingga 12 meter dengan akurasi melumpuhkan.

Senjata jarum dikirim ke Prancis dan didistribusikan ke kelompok perlawanan, yang digunakan mereka untuk menundukkan pasukan pendudukan Jerman.

Kelompok perlawanan mendengar kabar di kalangan orang Jerman bahwa anak panah benar-benar beracun yang artinya bahwa setiap tentara Jerman yang terkena tembakan harus bergegas ke rumah sakit lantaran khawatir akan berakibat fatal seperti dilansir MailOnline.

FROM PENS with daggers to compasses inside buttons, this is the fascinating escape equipment used by Allied forces in the Second World War that appears to have come straight out of a spy film.

MI9, Britain’s centre for military intelligence between 1939 and 1945, invented hundreds of covert devices to help prisoners of war escape and aid the return of soldiers stranded in enemy territory.

Researchers at the War Office department even engineered maps inside Monopoly games, and their work has been revealed in a book by military veteran and historian Phil Froom entitled Evasion and Escape Devices.

It tells the story of how John Waddington, Britain’s Monopoly distributor, was contracted by MI9 to manufacture and smuggle escape maps early in the war.

Because Monopoly was a well-known game the authorities thought it would make a good platform to smuggle escape and evasion contraband into POW camps.

The thickness of the board and the outer box accommodated the inclusion of hacksaws, maps and compasses - and items were even smuggled inside the dice.

Waddington became the intelligence agencies’ main source for distributing escape maps and as a result were also used to supply other printed items.

This included packs of playing cards that contained individual paper map tiles concealed between the front and backs of the cards.

Cuttings from 48 cards formed a full map, the four aces provided an individual map of just roads, railways and rivers - and the joker held the map assembly key.

Another of MI9’s bright ideas was to smuggle concentrated dyes, meaning that if an Allied soldier was behind enemy lines they could dye their uniform to avoid being noticed and captured.

One way of getting the ink in to enemy territory was through the use of artist’s pastels, which actually contained compressed and concentrated dyes.

Another method of transporting this dye into camps was inside the ink bulbs of special fountain pens or chess pieces.

The most astonishing masquerade involved concealing the dyes within candy almonds - prisoners knew to avoid the pink confectionery since they were inedible.

MI9 intelligence officer Clayton Hutton was responsible for a large number of the evasion devices that were produced and he is credited with assisting with the escape of 35,000 Allied soldiers.

One of his incarnations was the ‘escape pen’, which was also used by American intelligence agency, MIS-X.

So as to incorporate as many escape aids as possible Mr Hutton was keen to use existing components of the pen itself.

As well as incorporating the uniform dye he could squeeze in multiple compasses, maps and specially compressed Aspirin and Benzedrine tablets.

Another of Mr Hutton’s obscure conceptions was the ‘needle gun’.

The pen shaped armament was powered by two extremely powerful springs that fired handmade projectiles crafted from gramophone needles and shaving brush hairs.

The needle could travel up to 40ft with decent accuracy.

Needle guns were shipped to France and distributed to the resistance groups, who used them to harass the German occupation troops.

The Resistance started rumours among the Germans that the darts were actually poisoned meaning that every German who was shot would rush to hospital terrified that he had suffered a fatal wound.