Ibukota Negara, PJ Upsus Kalteng Tanam Serentak Dukung Percepatan LTT

Realization Indonesia`s Central Borneo Rice Plant Shows Positive Trend

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Ibukota Negara, PJ Upsus Kalteng Tanam Serentak Dukung Percepatan LTT
GERAKAN TANAM: PJ Upsus Kalteng, Justan R Siahaan [ke-3 kanan] bersama Bupati Ampera AY Mebas dan Wakil Bupati Habib Said AS dan PJ Upsus Barito Timur, Susanto [kanan] usai tanam serentak [Foto: Humas ItJenTan]

Barito Timur, Kalteng [B2B] - Kabupaten Barito Timur yang berada dekat perbatasan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur berpotensi mendukung kebutuhan pangan Ibukota RI di Kabupaten Penajam Paser Utara [PPU], dengan memanfaatkan lahan rawa pasang surut dan air tawar dapat dioptimalkan untuk mengembangkan areal persawahan melalui percepatan luas tambah tanam [LTT] di bawah kendali dan koordinasi Penanggung Jawab Upsus Kementan, Justan R Siahaan selaku PJ Upsus Kalteng.

Hal itu dikemukakan oleh PJ Upsus Kalteng, Justan R Siahaan kepada Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas dan Wakil Bupati Habib Said Abdul Saleh usai melakukan gerakan tanam serentak di Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah, yang dihadiri oleh Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian [ItJenTan] Susanto selaku PJ Upsus Barito Timur pada Kamis pekan lalu [5/9].

"Gerakan tanam di Barito Timur diinisiasi Kementan, untuk mengawal percepatan tanam untuk mencapai target LTT terutama pada lahan yang telah lama panen dan belum dimanfaatkan," kata Justan R Siahaan yang juga menjabat Inspektur Jenderal Kementan [Irjentan].

Justan mengingatkan bahwa posisi Barito Timur yang tidak terlalu jauh dengan calon ibukota negara baru di Kalimantan Timur, menjadikannya berpotensi besar untuk pengembangan 'pertanian penyangga kemandirian pangan ibukota negara'.

“Setelah gerakan tanam ini, harapan kami terjadi percepatan tanam terutama pada lahan yang telah lama panen dan belum dimanfaatkan,” harap Justan.

Turut hadir Kepala BPTP Kalteng, Fery Fahrudin Munir; Kadis TPH dan Peternakan Kalimantan Tengah Sunarti, Kadis Pertanian Barito Timur Riza Rahmadi dan perwira penghubung TNI AD Barito Timur dari Kodim 1012/BT.

Mandiri Pangan
Menurutnya, banyak potensi lahan di Barito Timur  berupa lahan rawa pasang surut dan air tawar yang dapat dioptimalkan untuk pengembangan tanaman padi. Harapan Kementan, seluruh kabupaten aktif berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045, dan Barito Timur kelak memiliki andil yang cukup signifikan.

Bupati Ampera AY Mebas mengakui bahwa pihaknya telah berbenah dengan strategi pengembangan kawasan penyangga mandiri pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat ibukota negara baru  yang berpusat di Penajam Paser Utara, Kaltim.

“Kami akan menyiapkan sistemnya mengacu pada potensi daerah untuk pengembangan komoditas tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan,” katanya.

Menurutnya, Pemkab akan terus mendorong dinas pertanian untuk mengembangkan pertanian modern memanfaatkan mekanisasi. “Alat dan mesin pertanian yang tersedia, baik bersumber dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten seharusnya dimanfaatkan untuk mempercepat proses tanam.

Terkait pengelolaan Alsintan, Bupati Ampera AY Mebas mengakui sedang menyusun konsep integrasi antara unit pelayanan jasa Alsintan [UPJA] dengan badan usaha milik desa (Bumdes) sehingga dapat menopang perekonomian pedesaan, khususnya menyokong perekonomian, utamanya menyokong sektor pertanian.

“Termasuk hilirisasi agar pertanian tertangani dengan baik,” kata Bupati Ampera AY Mebas yang mengaku berasal dari keluarga petani. [Ri2n]

East Barito of Central Borneo [B2B] - The East Barito district which is near the border of Central Borneo and East Borneo provinces has the potential to support the food needs of Indonesia´s new capital in North Penajam Paser district, by utilizing tidal swamp land can be optimized to develop paddy fields through extensification of rice plants by central government, according to the senior official of Indonesian Agriculture Ministry.