3,12 Juta Ha, Realisasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier 2015 - 2018
Indonesian Govt Rehabilitates 3.12 Million hectares of Tertiary Irrigation
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI hingga 5 November 2018 melaksanakan program rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 3,12 juta hektar, yang mendorong peningkatan indeks pertanaman (IP) hingga 0,5 dari kondisi awal, dan realisasi terbanyak oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP Kementan) pada 2015 yang mencapai 2,45 juta hektar.
Dirjen PSP Kementan, Pending Dadih Permana mengatakan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi dari luasan 3,12 juta hektar, mampu mempertahankan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton. Namun apabila peningkatan IP 0,5 terpenuhi sebagai dampaknya, maka produksi meningkat 8,18 juta ton, atau 24,37 juta ton total produksi padi selama empat tahun pada area rehabilitasi jaringan irigasi.
"Irigasi perpompaan telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, 2016 hingga 2018, dengan total kegiatan 2.978 unit, realisasi per 5 November 2018," kata Dirjen PSP Pending Dadih Permana kepada pers di Jakarta, Jumat (23/11).
Dengan estimasi luas layanan per unit 20 hektar, maka luas oncoran atau yang dapat diairi, saat musim kemarau mencapai 59,78 ribu hektar. Jika berdampak pada penambahan IP 0,5, maka akan terjadi penambahan luas tanam 29,78 ribu hektar dan penambahan produksi padi 154,85 ribu ton.
Sementara pengembangan embung, dam parit, long storage dalam empat tahun terakhir, 2015 – 2018 mencapai 2.956 unit, untuk realisasi per 5 November 2018. Dengan estimasi luas layanan 25 ha per unit, maka mampu memberikan dampak pertanaman seluas 73,90 ribu ha.
"Bila dapat memberikan dampak kenaikan IP 0,5, maka potensi penambahan produksi pertanaman mencapai 384,28 ribu ton," kata Dirjen Pending DP pada kegiatan Bincang Asyik Pertanian Indonesia disingkat Bakpia, yang dihadiri Sekretaris Ditjen PSP, Mulyadi Hendiawan.
Menurutnya, rehabilitasi jaringan irigasi tersier selama empat tahun terakhir, 2015 - 2018, Ditjen PSP Kementan melaksanakan kegiatan dengan pola bantuan pemerintah sebagai stimulus terhadap terselenggaranya pembangunan pertanian di perdesaan.
"Kegiatan yang dilaksanakan Ditjen PSP secara langsung atau tidak langsung berdampak pada peningkatan IP, penambahan luas baku lahan sawah, luas tambah tanam, perlindungan usahatani, dan peningkatan produktivitas untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," kata Dirjen Pending DP.
Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry until November 5, 2018 rehabilitated the tertiary irrigation network of 3.12 million hectares of rice fields, to encourage an increase in cropping index to 0.5 than before, and the highest realization in 2015 reached 2.45 million hectares, according to the ministry´s senior official.
The Ministry´s Director General of Agriculture Infrastructure, Pending Dadih Permana said the rehabilitation would keep rice production at 16.36 million tons and if the crop index of 0.5 is realized, rice production will increase by 8.18 million tons, or 24.37 million tons of total rice production for four years.
"Pumping irrigation has been carried out in the last three years, 2016 to 2018, total is 2,978 units, realized as of November 5, 2018," Mr Permana told reporters here on Friday (November 23).
The estimated area of service per unit is 20 hectares, so the area that can be irrigated in the dry season reaches 59.78 thousand hectares. If the additional plantation index of 0.5 will add to the planting area of 29.78 thousand hectares, and additional rice production of 154.85 thousand tons.
While development of reservoirs, dams, and long storage for the last four years, 2015 - 2018, reached 2,956 units, for realization per 5 November 2018, with an estimated area of 25 hectares per unit, the impact of planting reaches 73.90 thousand hectares.
"If it has an impact on the 0.5 cropping index increase, the potential for additional crop production to reach 384.28 thousand tons," said Mr Permana who was accompanied by Secretary of the Directorate General of PSP, Mulyadi Hendiawan.
According to him, rehabilitation of tertiary irrigation networks in the last four years, 2015 - 2018, the office he leads carries out work with a pattern of government assistance as the stimulus for rural agricultural development.
"The rehabilitation program has a direct and indirect impact on increasing the crop index, increasing the raw area of paddy fields, extensification, farming protection, increasing productivity, and welfare of farmers," Mr Permana said.
