Manfaatkan KUR, Kementan Segera Luncurkan `Taksi Alsintan` Awal 2022

Indonesian Govt Support the Development of Agricultural Machinery Rental

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Manfaatkan KUR, Kementan Segera Luncurkan `Taksi Alsintan` Awal 2022
JUMPA PERS: Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil [kanan] menjawab pers pada Konpers Satu Tahun Kinerja didampingi Sekretaris Ditjen PSP, Gunawan di Rooftop Cafe PSP di Kanpus Kementan [Foto: B2B/Mac]

Jakarta [B2B] - Guna meningkatkan pemanfaatan dana Kredit Usaha Rakyat [KUR] dan menggenjot mekanisasi pertanian melalui alat mesin pertanian [Alsintan] maka Kementerian Pertanian RI akan meluncurkan Taksi Online, untuk mendukung pengadaan dan penyewaan Alsintan bagi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian, dan kegiatan pelayanan didukung aplikasi online.

Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan [Dirjen PSP] Ali Jamil di Jakarta, Senin [28/12] pada Konpers Satu Tahun Kinerja Ditjen PSP, turut hadir Sekretaris Ditjen PSP, Gunawan dan Kasubbag Humas, Yani Rahmawati.

Ali Jamil menuturkan bahwa program Taksi Alsintan sudah dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kepada Presiden RI Joko Widodo. Tujuannya, massalisasi Alsintan untuk meningkatkan pemanfaatan KUR dan menggenjot mekanisasi, menuju pertanian yang maju, mandiri dan modern.

"Mentan Syahrul pernah menggelar program serupa, saat menjabat Bupati Gowa pada 1994 - 2002 untuk meningkatkan produksi pertanian Gowa, dengan mekanisasi pertanian, jadi Taksi Alsintan bukan hal baru bagi Mentan. Bedanya, kalau sekarang didukung aplikasi online, jadi lebih fleksibel untuk kegiatan sewa-menyewanya," katanya. 

Menurutnya, Ditjen PSP Kementan akan bergerak cepat, pada Raker 2022 akan dilakukan penandatanganan pihak ketiga untuk Taksi Alsintan dengan Himpunan Bank Milik Negara [Himbara] sebagai penyedia dana KUR yakni Bank BNI, Mandiri dan BRI.

Maksudnya, kata Ali Jamil, pelaku usaha menggunakan dana KUR untuk pengadaan dan perawatan Alsintan, yang disiapkan untuk disewakan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.

"Taksi Alsintan kita analogikan Alsintan yang di-taksi-kan, untuk disewa petani. Misalnya, petani mau mengolah lahan, bisa langsung pesan pada penyedia Taksi Alsintan terdekat di wilayahnya," kata Dirjen PSP.

Dia memastikan, ketiga bank BUMN tersebut telah menyatakan komitmennya mendukung Taksi Alsintan. Pengadaannya harus satu paket lengkap terdiri atas traktor roda dua [TR2], traktor roda empat [TR4], mesin pompa, mesin tanam padi [rice transplanter], mesin panen padi [rice combine harvester], chopper, cultivator, excavator, hand sprayer, alat tanam jagung, backhor loader, rotatanam, grain seeder, mist blower dan penyiang gulma serta mekanisasi pasca panen.

"Kita perkirakan paket Taksi Alsintan sekitar Rp1,8 miliar dengan cakupan area persawahan 150 hektar. Ke depan, dalam pelaksanaannya, Ditjen PSP akan terus melakukan monitoring dan evaluasi, sehingga Taksi Alsintan akan berjalan maksimal," kata Ali Jamil.

Ditjen PSP, katanya lagi, menargetkan tersedia dua penyedia Taksi Alsintan tersedia di 480 kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia sehingga upaya massalisasi Alsintan lebih cepat terealisir sehingga level mekanisasi Indonesia naik dari lima ke level 10.

Menurutnya, Mentan Syahrul concern pada tingkat penggunaan Alsintan atau level mekanisasi, Indonesia jauh tertinggal dari Malaysia dan Thailand apalagi Jepang dan Amerika Serikat. Level mekanisasi pertanian adalah penggunaan daya Alsintan terhadap luas areal yang ditangani Alsintan.

"Saat ini level mekanisasi Indonesia baru 5 hp per hektar sementara Amerika 17 hp dan Jepang 16 hp per hektar. Katakanlah satu hektar sawah ada lima Alsintan, misalnya satu TR2, satu TR4, mesin pompa air dan lainnya, itulah maknanya level mekanisasi," kata Ali Jamil. 

Jakarta [B2B] - Indonesian government will encourage agricultural mechanization through utilization of agricultural machinery to support the increase in food production, and to motivate young people interest developing agricultural business, according senior official of Indonesian Agriculture Ministry.