Bogor, Jabar [B2B] - Kegiatan ´eksibisi peluang bisnis di sektor pertanian untuk generasi milenial´ bertajuk 1st Millenial Indonesian Agropreneurs atau MIA Pusdiktan 2019 yang digelar BPPSDMP Kementan diapresiasi oleh Sekjen Kementan, Syukur Iwantoro sebagai ´terobosan untuk mendukung percepatan tumbuhnya generasi milenial di sektor pertanian.

"Ajang MIA Pusdiktan 2019 juga membuktikan bahwa pertanian tetap eksis di era milenial dengan wajah dinamis dan kekinian. Dulu pertanian dianggap kumuh, miskin dan hanya ada di desa, jauh dari perkotaan," kata Syukur Iwantoro kepada pers usai menutup MIA Pusdiktan 2019 di Botani Square Mall Bogor, Minggu [21/4] yang berlangsung empat hari setelah dibuka Kepala BPPSDMP Momon Rusmono pada Jumat [18/4].

Menurutnya, sektor pertanian menjadi menarik setelah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] mengembangkan program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP] yang menjadi tugas pokok dan fungsi [Tupoksi] dari Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] sebagai salah satu pilar BPPSDMP Kementan.

"PWMP mendorong generasi milenial tertarik ke sektor pertanian yang dikembangkan oleh Pusdiktan BPPSDMP melalui pendekatan mekanisasi, teknologi informasi, manajemen modern dan pemasaran online," kata Syukur Iwantoro didampingi Kepala Pusdiktan, Idha Widi Arsanti.

Menurutnya, pertanian Indonesia tidak lagi mengandalkan on farm, namun juga off farm atau penanganan pasca panen yang menjadi kelemahan Indonesia. Dukungan 1.018 unit produksi PWMP diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas produk olahan pertanian yang menarik perhatian konsumen.

"Bayangkan dalam tiga hari saja omset peserta MIA Pusdiktan 2019 di Botani Square dapat mencapai Rp150 juta. Berarti minat pengunjung dan konsumen terhadap produk generasi milenial disambut positif. Tugas BPPSDMP Kementan untuk meningkatkan peran PWMP di seluruh Indonesia," kata Sekjen Kementan dalam arahannya. [Rusman]