Selebrasi Waktu 9,95 Detik Usain Bolt Jelang Kejuaraan Dunia London

Usain Bolt`s Dream of London Swansong Lives on after Running First Sub-10-second Time

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Selebrasi Waktu 9,95 Detik Usain Bolt Jelang Kejuaraan Dunia London
Selebrasi khas Usain Bolt (Foto2: MailOnline)

OPERASI paha belakang Usain Bolt akibat cedera paha belakang tergolong berhasil setelah pada Jumat malam di Monako mewujudkan mimpi sebagai juara.

Dengan pencapaian 9,95 detik, pelari Jamaika ini memperlihatkan pada semua orang bahwa hasil operasi dari dokternya, Hans Muller-Wohlfahrt, dengan meramu bahan khusus untuk mengobati cederanya, tampaknya berhasil membawanya ke garis finish.

Nomor 100 meter di Kejuaraan Dunia di London bulan depan, hore terakhir untuk seorang pelari cerdas yang telah berjudi di kakinya yang panjang dan rapuh kembali membawanya ke gelar dunia ke-12 pada usia 30 tahun.

Kemenangannya di Diamond League adalah rutinitas. Awal yang layak dan kemudian ia secara bertahap menarik diri dari garis datar lawan untuk menentukan waktu tercepatnya di musim yang kompetitif.

Setelah sebelumnya meraih catatan waktu 10.03 dan 10.05 detik, dia akhirnya mengenal dirinya dengan No 9.

Banyak pengamat berpengalaman di Stade Louis II yang penuh sesak percaya bahwa waktunya dan kinerjanya menunjukkan bahwa dia dalam keadaan baik menjelang kejuaraan di London seperti dilansir MailOnline.

THE THREADS of Usain Bolt's hamstrings held together in Monaco on Friday night and his dream of a victorious London farewell remains on.

In 9.95sec, the Jamaican showed everyone that the healing hands of his pioneering doctor, Hans Muller-Wohlfahrt, with his potions of cockerel crest extracts and calves blood, may just get him through to the finishing line.

That line is the 100 metres at the World Championships in London next month, the final hurrah for a genius sprinter who has gambled on his long legs and fragile back taking him to a 12th world title at the age of 30.

His victory here in the Diamond League was routine. A decent start and then he gradually pulled away from a flat line of opponents to set his fastest time of a worrying season.

After previously running 10.03 and 10.05sec, he had finally reacquainted himself with the No 9.

Many experienced observers in a packed Stade Louis II believed his time and performance indicated he was in good shape for London.