INGGRIS kalah di final Euro 2020 melalui adu penalti dari Italia, memperpanjang 55 tahun penantian Three Lions menjadi Juara Eropa setelah Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka gagal dalam menembus gawang timnas Italia, mengulang pengalaman serupa dari sang pelatih Gareth Southgate pada 1996.

Meskipun dua tendangan penalti berhasil ditepis oleh kiper Jordan Pickford, Inggris gagal dalam tiga penalti berturut-turut yang menempatkan Italia sebagai juara Italia 2020 dan membuyarkan harapan 60.000 pendukung Inggris di Wembley.

Saka yang berusia sembilan belas tahun dihibur oleh Southgate saat penalti kembali menghantui sang manajer, 25 tahun setelah kegagalannya di semifinal pada turnamen yang sama.

Ironisnya, spesialis penalti pengganti Rashford dan Sancho gagal mencetak gol sebelum Saka.

Pangeran George tampak berduka ketika orangtuanya, Pangeran William dan Kate Middleton menghiburnya setelah babak pertama yang membuat mereka terguncang. Tapi setelah gol awal Luke Shaw yang menakjubkan - tercepat yang pernah ada di final Eropa - pendukung Inggris dibuat terkejut saat Italia membuat timnas Inggris kehilangan konsentrasi mengimbangi Italia.

Timnas Inggris mendapat pukulan telak pada menit ke-67 ketika Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan dengan gol yang sulit, membuat Three Lions memilih bermain bertahan hingga perpanjangan waktu.

Dua periode perpanjangan waktu yang panik diikuti, dengan kedua belah pihak mampu merebut kemenangan, sebelum peluit akhir dan tendangan penalti yang ditakuti seperti dilansir MailOnline.

Boris Johnson mengatakan Inggris 'bermain seperti pahlawan', menambahkan: 'Mereka telah membuat bangsa ini bangga dan pantas mendapat pujian besar.'