PENGEMUDI ´mobil monster´ kehilangan kontrol atas kendali mobilnya sehingga menabrak kerumunan penonton di Meksiko dan menewaskan sembilan orang, sehingga didakwa melakukan pembantaian manusia.

Francisco Velazquez, 51, yang tampil di hadapan hakim di pengadilan negara bagian Chihuahua mengenakan penyangga leher, mendengarkan nama-nama dari sembilan korban yang diumumkan di pengadilan. Salah satu korban meninggal di rumah sakit saat sidang berlangsung.

Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa saat peristiwa itu terjadi pada Sabtu, ia pingsan di belakang kemudi, seperti dilansir Mail Online.

"Saya sedang mengemudi di jalur saya dan kemudian berputar sehingga menerjang jalur lain, helm saya terlepas dan menghantam kepala saya sehingga saya pingsan. Saya sedang pingsan ketika mobil menabrak penonton," katanya.

Jaksa Gerardo Carbajal mengatakan: "Dia tidak memenuhi persyaratan usia dan kondisi kesehatannya tidak layak tampil di kegiatan tersebut, tapi dia tidak menjelaskan persyaratan yang dimaksud."

Penyelenggara acara tersebut mengatakan ratusan orang berkumpul tanpa izin di area pit dari arena darurat di sebuah taman.

Penyelenggara kegiatan yang merupakan mantan pengemudi mobil monster mengatakan penonton seharusnya tidak diizinkan berdiri dekat area yang tidak dilindungi, sehingga rawan bagi penonton.

Mereka mengatakan menunjukkan benar terorganisir berlangsung di zona aman yang memisahkan penonton dari jalur lintasan, yang menunjukkan kelemahan kota Chihuahua.

Pihak berwenang setempat menyatakan tidak ada tersangka lain dalam kasus tersebut.

Video yang diambil dari tribun penonton oleh Krizthall Martinez menunjukkan truk meluncur melewati dua mobil lain.

Hal ini membuat meluncur kencang dengan kecepatan tinggi, melaju di turunan tajam dan memantul keras sebelum menabrak kerumunan penonton, yang berdiri tepat di jalur truk rakasa yang hanya dilindungi oleh penghalang.

Penonton Daniel Dominguez, 18, ��mengatakan ia gembira dapat menonton pertunjukan tersebut bersama para kerabatnya ketika truk meluncur keras dari lintasan.

´Sopir memukul kepalanya dan helmnya terlepas," kata Dominguez. "Truk itu langsung menabrak kami."

Adik perempuan Dominguez yang berusia 11 tahun harus menjalani operasi lantaran cedera pada kakinya, dan ibunya juga dirawat karena memar kecil.

Gubernur negara bagian Meksiko menyatakan tiga hari berkabung untuk menghormati para korban.

Pertunjukan yang berlangsung selama tiga hari, termasuk atraksi pesawat terbang, truk rakasa dan acara lainnya, dibatalkan setelah kecelakaan pada hari kedua kegiatan yang berlangsung di sebuah taman di pinggiran Chihuahua, ibukota negara bagian Chihuahua.

Pada hari Minggu, dua orang bersenjata melemparkan bom api di truk raksasa dan kendaraan lain yang diparkir di sebuah hotel yang merupakan bagian dari produksi truk raksasa terkait di pameran dirgantara.

Gubernur Chihuahua, Cesar Duarte Juarez mengatakan di wilayah pemerintahannya, yang tercantum sebagai sponsor dari pertunjukan dirgantara, sedang menyelidiki apakah otoritas Perlindungan Sipil telah menerapkan peraturan keselamatan.

Dia dan pejabat lainnya tidak mengatakan jika peraturan-peraturan yang dibuat mengatur tentang penghalang untuk melindungi penonton.

Beberapa saksi mata mengatakan pengemudi truk terlihat sedang memukulkan kepalanya ke dinding truk, yang dijuluki ´Big Show,´ saat ia mengemudikan mobil tua. Setidaknya dua penonton mengaku melihat helm pengemudi terlepas sebelum kendaraan berukuran besar itu melaju ke kerumunan penonton yang ketakutan, yang mencoba melarikan diri.

"Saya terjatuh, dan ketika saya berbalik saya aku melihat ban sangat dekat. Itu menghantam saya dan melemparkan saya ke sisi lain," kata Yesus Manuel Ibarra, 41, saat ia dirawat karena luka-luka pada lengan dan pinggul.

Enam orang tewas di tempat kejadian pada Sabtu, dan tiga orang meninggal setelah menjalani perawatan medis. Empat mayat ditemukan di bawah ban mobil.

Walikota Chihuahua Marco Quezada mengatakan 79 orang telah terluka. Dua belas korban menjalani dalam perawatan intensif, empat lainnya dalam kondisi kritis, katanya.

Gonzalez, juru bicara kejaksaan, mengatakan para penyelidik sedang meneliti kemungkinan kegagalan mekanis yang mengakibatkan Velazquez tidak dapat melepaskan pedal gas.

Beberapa saksi mengatakan, bagaimanapun, bahwa pengemudi tampaknya pingsan setelah kepalanya terbentur saat ia melambung di atas mobil kecil dengan kecepatan tinggi, menghancurkan atap rumah mereka.