Korea Utara Siap Berperang Sikapi Sanksi

North Korea Says Ready for Combat as Sanctions

Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Korea Utara Siap Berperang Sikapi Sanksi
Kim Jong Un (insert) dan kesiapan militer Korea Utara (Foto: Mail Online)

Seoul (B2B) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memerintahkan persiapan serangan rudal strategis ke daratan Amerika Serikat dan pangkalan-pangkalan militer AS setelah bomber siluman AS terbang di atas wilayah udara Korea.

Perintah ini dikeluarkan setelah Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menyatakan Washington siap menjawab setiap ´kemungkinan terburuk´.

Kim memerintahkan unit-unit roketnya untuk bersiap, dalam sebuah rapat darurat dengan para panglima militernya, beberapa jam setelah bomber siluman B-2 digelarkan dalam latihan bersama AS-Korea Selatan.

"Menghadapi setiap provokasi sembrono AS, angkatan bersenjata Korea Utara harus melancarkan serangan tanpa ampun ke bumi AS...pangkalan-pangkalan militernya di Pasifik, termasuk Hawaii dan Guam, dan yang ada di Korea Selatan", kata Kim seperti dilaporkan kantor berita KCNA yang dikutip Yahoo.

Kim mengatakan Korea Utara tak berkeinginan melancarkan serangan, namun penerbangan bomber siluman B-2 sudah lebih dari sekadar demonstrasi kekuatan dan membuktikan AS akan memicu perang nuklir.

AS menerbangkan bomber B-2 ke Semenanjung Korea.  Bomber ini telah berulangkali membom sejumlah target di Serbia, Afghanistan, Iraq dan Libya.

Perintah Kim ini sendiri sudah dipatuhi Angkatan Darat Tentara Rakyat Korea (KPA) yang lebih dulu berada dalam status siaga perang dengan menyiagakan roket-roket strategisnya.

AS menjawab tantangan Korea Utara ini dengan ucapan Hagel bahwa, "Kami akan bersiap, kami harus bersiap, menghadapi semua kemungkinan. Kami harus tegas bahwa provokasi-provokasi dari Utara ini akan dianggap amat serius oleh kami dan kami akan menjawabnya."

Seoul - North Korean leader Kim Jong-Un on Friday ordered missile units to prepare to strike US mainland and military bases, vowing to "settle accounts" after US stealth bombers flew over South Korea.

The order came as US Defense Secretary Chuck Hagel, with tensions soaring on the Korean peninsula, said Washington would not be cowed by Pyongyang´s bellicose threats and stood ready to respond to "any eventuality".

Kim directed his rocket units on standby at an overnight emergency meeting with top army commanders, hours after nuclear-capable US B-2 stealth bombers were deployed in ongoing US joint military drills with South Korea.

In the event of any "reckless" US provocation, North Korean forces should "mercilessly strike the US mainland... military bases in the Pacific, including Hawaii and Guam, and those in South Korea", he was quoted as saying by the official Korean Central News Agency (KCNA).

Kim said North Korea is not willing attacks, but flying the B-2 stealth bomber is more than just a demonstration of strength and prove the U.S. will trigger a nuclear war.

U.S. B-2 bomber flew into the Korean Peninsula. Bomber has been repeatedly bombed a number of targets in Serbia, Afghanistan, Iraq and Libya.

Kim´s own command was obeyed Army Korean People´s Army (KPA) is the first war in standby status by alerting strategic rockets.

U.S. North Korea´s challenge to Hagel saying that, "We will stand, we must be prepared, for all eventualities. Firmly that we should provocations from the North would be considered very seriously by us and we will answer it."