Islam Diterima dengan Baik di Korea Selatan
Islam is Well Accepted in South Korea
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Umat Islam di Korea Selatan merupakan minoritas, namun masyarakat di negeri "ginseng" tersebut menyambut kehadiran agama tersebut sebagai rahmatan lil alamin dengan ditandai berdirinya sejumlah masjid.
"Islam sebagai pembawa rahmat lil alamin atau kedamaian telah diterima dengan baik di Korsel," kata Dr. Abdul Wahab Zahid Haq, mufti Korsel yang berasal dari Turki kepada pers disela mengikuti konferensi internasional tentang wakaf di Jakarta, Selasa (25/12).
Menurut dia, kehadiran masjid pun di negeri itu tak dipermasalahkan karena banyak memberi manfaat bagi warga setempat, terutama para mualaf dan warga lainnya yang ingin lebih banyak tahu tentang Islam
Islam di Korsel merupakan agama yang baru masuk. Agama tersebut masuk sekitar 1955 yang diawali masuknya tiga orang tentara Turki ke negeri tersebut.
“Banyak warga asing di negeri itu sebagai penganut agama Islam, utamanya dari pekerja Indonesia,” terangnya.
Abdul Wahab mengaku mengenal Indonesia dengan pemeluk Islamnya yang terbesar dari berbagai literatur ketika masih duduk di sekolah menengah pertama. “Semoga saja Islam di Indonesia makin besar,” harapnya seperti dilansir kemenag.go.id.
Terkait dengan tugasnya sebagai mufti di Korsel, ia mengatakan, sebagai tamu di negeri itu, semua tugas dilakukan dengan keramahan. Pendekatan bernuansa kekerasan tentu saja sangat dijauhkan, terlebih kadang suasana di luar Korsel berkembang isu 'miring' tentang Islam.
Jakarta (B2B) - Muslims in South Korea is a minority, but people in the country "ginseng" is to welcome the presence of religion as rahmatan lil alamin with the establishment of several mosques is marked.
"Islam as a carrier of grace lil alamin or peace has been well received in South Korea," said Dr. Abdul Wahab Zahid Haq, Mufti South Korea from Turkey to the press while attending an international conference on wakaf in Jakarta, Tuesday (25/12).
According to him, the presence of mosques in the country was not problematic because many benefits for local residents, especially the young converts and other people who want to know more about Islam.
Islam in South Korea is the new religion entered. Religion was in about 1955, which preceded the entry of three Turkish soldiers to the country.
"A lot of foreigners in the country as adherents of Islam, mainly from Indonesian workers," he explained.
Abdul Wahab admitted knowing Indonesia with followers of Islam are the largest of the literature while still in junior high school. "Hopefully Islam in Indonesia is getting bigger," he hoped as reported kemenag.go.id.
In connection with his duties as mufti in South Korea, he said, as a guest in the country, all the tasks performed by the hospitality. Nuanced approach to violence is of course very deprived, even sometimes the atmosphere outside the South Korea growing issue of 'tilt' of Islam.
