Charlie Hebdo Diserang Teroris, 12 Wartawan dan Kartunis Tewas

12 Dead in Paris Massacre after Terror Attack on Charlie Hebdo

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Charlie Hebdo Diserang Teroris, 12 Wartawan dan Kartunis Tewas
Polisi terlihat perlahan-lahan mengangkat tangannya ke arah salah satu penyerang, yang merespon dengan tanpa perasaan menembaknya di kepala dari jarak dekat (Foto2: DailyMirror)

DUA BELAS orang tewas Rabu ketika orang-orang bersenjata melakukan pembantaian di kantor surat kabar yang dikenal sebagai media anti-Islam di Paris - termasuk seorang perwira polisi yang dieksekusi saat ia memohon belas kasihan di trotoar jalan.

Para penyerang bertopeng menembakkan Kalashnikov ke markas Charlie Hebdo, menembaki staf kantor setelah mencari beberapa wartawan seraya menyebutkan nama-nama mereka.

Berpakaian serba hitam dengan masker di kepala dan fasih berbahasa Prancis, para militan memaksa salah satu kartunis - yang berada di kantor dengan anak perempuannya - untuk membukakan pintu.

Saksi mata mengatakan orang-orang bersenjata yang diduga Al Qaeda terdengar berteriak 'Penghina Nabi harus dibalas' dan 'Allahu Akbar!' - seraya mengintai di sekitar gedung.

Mereka langsung menuju ruang redaktur dan kartunis, Stephane Charbonnier, membunuhnya serta seorang polisi yang mengawalnya, yang direkrut untuk melindunginya menyusul adanya ancaman pembunuhan pada dirinya.

Mereka juga menewaskan tiga kartunis lainnya - mereka yang secara teratur membuat kartun yang melecehkan Islam dan Nabi Muhammad - termasuk wakil pemimpin redaksi surat kabar.

Rekaman video mencekam yang muncul kemudian memperlihatkan polisi yang terluka terpuruk di trotoar ketika dua orang bersenjata mendekatinya di luar kantor beberapa menit kemudian.

Dia memohon kepada teroris bersenjata untuk tidak membunuhnya, polisi terlihat perlahan-lahan mengangkat tangannya ke arah salah satu penyerang, yang merespon dengan tanpa perasaan menembaknya di kepala dari jarak dekat.

Meskipun terjadi tembak-menembak dengan polisi bersenjata, mereka tetap tenang dan sangat disiplin 'bisa melarikan diri dengan mobil yang dibajak di jalan dan langsung kabur.

Sedan hitam Citroen hatchback mereka gunakan untuk melarikan diri dari tempat kejadian ditemukan kemudian dan sedang diteliti oleh penyidik ​​forensik, seperti dilansir MailOnline.

Hingga tengah hari waktu Paris, masuk laporan hingga 12 orang tewas dan 10 luka-luka, empat kritis, termasuk wartawan, staf administrasi, dan polisi yang hadir TKP.

Presiden Francois Hollande yang datang ke tempat kejadian menyebut penyerangan tersebut sebagai 'serangan barbar melawan Prancis dan terhadap wartawan' dan bersumpah untuk memburu mereka yang bertanggung jawab.

TWELVE PEOPLE were killed today when gunmen carried out a massacre at the offices of a notoriously anti-Islamist newspaper in Paris - including a police officer who was executed as he begged for mercy on the pavement.

Masked attackers brandishing Kalashnikovs burst into the Charlie Hebdo headquarters, opening fire on staff after seeking out journalists by name.

Clad all in black with hoods and speaking flawless French, the militants forced one of the cartoonists - who was at the office with her young daughter - to open the door.

Witnesses said the suspected Al Qaeda gunmen were heard to shout 'the Prophet has been avenged' and 'Allahu akbar!' – Arabic for 'God is great' – as they stalked the building.

They headed straight for the paper's editor and cartoonist, Stephane Charbonnier, killing him and his police bodyguard, who had recruited to protect him following earlier threats.

They also killed three other renowned cartoonists – men who had regularly satirised Islam and the Prophet Mohammed – and the newspaper's deputy chief editor.

Horrific footage emerged showing an injured police officer slumped on the pavement as two gunmen approached him outside the office minutes later.

In an apparent desperate plea for his life, the officer is seen slowly raising his hand towards one of the attackers, who responds by callously shooting him in the head at point-blank range.

Despite a shoot-out with armed officers, the 'calm and highly disciplined' men were able to escape in a hijacked car and remain on the loose.

The black Citroen hatchback the attackers used to flee the scene was found later and is being combed by forensic investigators.

By midday, there were reports of up to 12 people dead and 10 wounded, four critically, including journalists, administrative staff, and police officers who attended the scene.

President Francois Hollande described the bloodbath as a 'barbaric attack against France and against journalists' and vowed to hunt down those responsible.