SEORANG ibu asal Connecticut yang ditembak mati oleh polisi kemarin setelah menerobos penghalang di depan Gedung Putih bersama putrinya di dalam mobil. dia mengira Presiden Obama membuntutinya, kata sumber yangberwenang hari ini.

Penyidik ​​menemukan indikasi bahwa Miriam Carey menderita delusi karena sejarah penyakit mental, seperti dilaporkan NBC Connecticut yang dikutip Mail Online.

Kamis malam, ibunya mengungkapkan 34-tahun telah menderita depresi postpartum sejak melahirkan putrinya Erica tahun lalu.

Inilah petunjuk pertama yang mengungkap aksi perawat kesehatan gigi itu nekat mengemudikan mobil mewah Infiniti dari rumahnya di Stamford yang berjarak 270 mil ke
Washington, DC - ketika ia ngebut dengan mobilnya ketika sebagian besar aktivitas di ibukota AS ditutup, Kamis.

Bayi usia 18 bulan anak Erica - yang berada di kursi belakang - tidak terluka, meskipun pengawal presiden (Secret Service) dan polisi Capitol AS menembaki mobilnya dengan 15 peluru.

Putri Erica selamat dari aksi penyergapan meski mobilnya dipenuhi lubang peluru setelah ibunya ditembak mati. Sang balita kini berada pusat perawatan anak.

Aksi nekat itu rupanya dipicu fakta bahwa Carey digugat oleh asosiasi kondominium, tempatnya bermukim lantaran telat membayar biaya sewa.

Komplain tagihan itu diajukan pada November oleh asosiasi  bangunan Stamford yang menyatakan Miriam Carey terlambat membayar biayanya secara penuh sejak Agustus 2010 dan berutang kepada asosiasi sebesar US$1.759 (Rp20 jutaan).

Gugatan itu diselesaikan pada bulan Februari.

Gugatan hukum yang disampaikan oleh Woodside Green Association mengindikasikan Carey mengambil kredit pemilikan kondominium di Stamford sebesar US$237.616 (hampir Rp2,5 miliar) pada September 2009.

Idella Carey mengatakan kepada ABC News bahwa putrinya, Miriam 'mengalami depresi setelah memiliki anak' pada Agustus 2012.

"Beberapa bulan kemudian, ia jatuh sakit. Dia tertekan .... Dia dirawat di rumah sakit," kata Ny Carey.

Dia pikir Carey membawa putrinya, Erica ke dokter di Connecticut.

Wanita usia 34 tahun ini memiliki lima saudara, salah satunya adalah seorang perwira polisi di New York Police Department (NYPD).

Saudarinya, Amy Carey - seorang perawat di Brooklyn - mengaku tidak percaya ketika diberitahu tentang apa yang terjadi pada saudarinya oleh reporter Washington Post.

"Itu tidak mungkin. Dia bekerja, dia punya pekerjaan. Dia tidak akan berada di DC. Dia ada di Connecticut dua hari lalu," katanya. "Saya berbicara dengan dia ... Saya  tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak bisa menjawab lagi."
Dokter Gigi Barry Weiss mengatakan kepada NBC Connecticut bahwa Carey bekerja untuknya sejak Januari 2012 ketika dia mengalami masalah dan kerap bolos kerja dua sampai tiga minggu.

Ketika dia kembali hamil, sang dokter gigi memecatnya pada Agustus 2012 setelah pasien mengeluh bahwa ia berperilaku kasar.

Dia tidak menikah dengan ayah sang bayi tapi 'tampak bahagia' tentang kehamilannya, kata mantan bos.

Pihak berwenang mengatakan orangtua tunggal ini memiliki 'sejarah penyakit mental' tapi belum tergolong kronis.

Tetangganya, Erin Jackson mengatakan kepada ABC ia percaya Carey tinggal di rumahnya di Stamford dengan bayi dan ayah gadis itu.