ISIS Bantai 250 Prajurit Suriah di Tabqa

ISIS Slaughter 250 Soldiers Captured at Syrian Airbase

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


ISIS Bantai 250 Prajurit Suriah di Tabqa
Video, yang belum diverifikasi secara independen, telah dipublikasi secara luas melalui internet (Foto2: MailOnline)

REKAMAN yang memuakkan menunjukkan para militan Negara Islam (ISIS) menunjukkan sekitar 250 tentara yang ditangkap melintasi padang pasir hanya mengenakan mereka sebelum mereka dibantai dan jenazah mereka ditumpuk tanpa dikubur.

Para militan dari ISIS mengklaim ratusan orang yang mereka bantai berasal dari dari Tabqa, pangkalan udara pemerintah Suriah yang diduduki para ekstremis pada Minggu, dan ISIS mengaku berhasil merampas paksa pesawat-pesawat tempur, tank, artileri dan amunisi.

Video, yang belum diverifikasi secara independen, telah dipublikasi secara luas melalui internet, seperti dilansir MailOnline.

Video dimulai dengan menunjukkan puluhan orang yang berbaris melalui padang pasir hanya mengenakan pakaian dalam mereka. Kemudian memudar menjadi hitam, berlanjut dengan tumpukan mayat yang berlumuran darah.

Jumlah korban tewas belum diketahui secara pasti dan beberapa sumber memperkirakan kurang dari 250, tapi setidaknya 150 mayat yang terlihat dalam video tersebut.

Deskripsi di Youtube menyatakan itu menunjukkan eksekusi mati dilakukan pada perwira angkatan darat dan warga Nusayri, warga minoritas penganut Islam Shia di Suriah.

Keterangan dari versi lain mengatakan: ´250 shabeeha ditangkap oleh militan ISIS Islam dari Tabqa di Raqqa telah dieksekusi." Shabeeha adalah sebutan dalam Islam bagi tentara yang setia kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Seorang militan ISIS kepada Reuters menyatakan: "Ya kami telah mengeksekusi mereka semua."

Sebelum mereka mengeksekusi mati, para penculik meneriakkan ´Hidup ISIS´ - yang kemudian disahuti teriakan: "teruskan perjuanga."

Militan ISIS memenangkan pertempuran sengit pada Minggu untuk menguasai pangkalan Tabqa, yang berjarak 25 km dari kubu Suriah di Raqqa. 

Otoritas Suriah bersikeras pada saat itu bahwa tentara mereka telah ´berhasil bergabung kembali´ - menunjukkan mereka kemudian diburu oleh militan dan dieksekusi.

Meskipun kerugian besar dialami militan ISIS, pendudukan pangkalan militer memicu kekhawatiran baru bahwa mereka berhasil merampas teknologi militer canggih yang akan memungkinkan mereka memberi perlawanan sengit terhadap pasukan pemerintah Suriah.

SICKENING footage appears to show Islamic State militants parading around 250 captured soldiers through the desert in their underwear before they are killed and their bodies piled on the bare earth.

An Islamic State fighter claimed the men were from the Syrian government´s Tabqa air base which extremists seized on Sunday, potentially handing them warplanes, tanks, artillery and ammunition.

The video, which has not been independently verified, is too graphic to be published in full.

It begins by showing dozens of men being marched through the desert wearing only their underwear. It then fades to black, resuming with a pile of bloodied bodies stacked on top of one another.

The precise death toll is uncertain and other sources put it at lower than 250, but at least 150 bodies are visible in the shaky video.

Its description on Youtube said it showed the execution of Army officers and Nusayri people, a significant minority of Shia Muslims in Syria.

A caption to another version of the video said: ´The 250 shabeeha taken captive by the Islamic State from Tabqa in Raqqa have been executed.´ Shabeeha is the Islamist name for soldiers loyal to President Bashar al-Assad.

An Islamic State fighter in Raqqa told Reuters: ´Yes we have executed them all´.

Before they were killed, the men´s captors chanted ´Islamic State´ - to which they replied: ´It will remain´.

Islamic State won a week-long battle on Sunday to capture the Tabqa base, which is 25 miles from their Syrian stronghold in Raqqa.

Syria´s authorities insisted at the time that their soldiers had ´successfully regrouped´ - suggesting they were later hunted down by the militants and executed.

Despite heavy losses on the Islamic State side, the base´s capture prompted fresh fears that the fighters have got hold of advanced military technology which will allow them to cement their self-declared regime.