Korea Utara Mulai Aktifkan Reaktor Nuklir, kata Analis

North Korea Already Working on Reactor, Analysis said

Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Korea Utara Mulai Aktifkan Reaktor Nuklir, kata Analis
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ikuti parade militer (Foto: Mail Online)

Washington (B2B) - Korea Utara (Korut) mulai bekerja untuk mengaktifkan kembali reaktor penghasil plutonium yang menandakan bahwa pernyataan bernada konfrontasi dari Korut bisa jadi bukan gertakan semata, kata lembaga kajian Amerika Serikat (AS), Rabu.

US-Korea Institute di Johns Hopkins University menyatakan bahwa sebuah gambar satelit yang diambil 27 Maret lalu menunjukkan adanya pembangunan reaktor plutonium di Yongbyon, yang pada 2007 ditutup sebagai bagian dari perjanjian yang didukung AS.

Analisa tersebut muncul satu hari setelah Korea Utara mengumumkan akan membangun kembali semua fasilitas di Yongbyon.

Para peneliti mengatakan bahwa gambar itu menunjukkan apa yang terlihat sebagai pembangunan di sepanjang jalan dan di dekat daerah belakang gedung reaktor yang ditujukan untuk memulihkan fungsi-fungsi pendingin penting.

Pembangunan itu bisa jadi mengisyaratkan bahwa Korea Utara sedang menyambungkan sistem pendingin sekunder pada reaktor ke sebuah fasilitas yang dibangun untuk reaktor air terpisah yang berlokasi di dekatnya.

Langkah seperti itu diperlukan karena Korea Utara pada tahun 2008 menghancurkan menara pendingin untuk memberikan bukti nyata bahwa pihaknya telah melakukan perlucutan nuklir saat berupaya mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Presiden AS, George W. Bush.

Analis Nich Hansen dan Jeffrey Lewis menulis, pembangunan tersebut akan menjadi cara yang lebih cepat untuk membangun kembali produksi oleh reaktor, yang bisa menghasilkan enam kilogram plutonium setiap tahun.

Korea Utara, yang dipimpin oleh pemimpin muda Kim Jong-Un, telah menyatakan tekad untuk membangun kembali program senjata nuklirnya dan akan menyerang Amerika Serikat beserta sekutu-sekutunya di tengah krisis yang memburuk.

Korut telah menyuarakan kemarahannya terhadap kritik yang disetir AS tentang peluncuran roketnya pada Desember lalu --yang menempatkan satelit kecil ke orbit. Rejim negara itu melakukan uji coba nuklir untuk ketiga kalinya pada Februari lalu.

Washington - North Korea has already begun work to restart a plutonium production reactor in a sign that its confrontational rhetoric may not all be bluster, a US think tank said Wednesday.

The US-Korea Institute at Johns Hopkins University said that a satellite photograph seen on March 27 indicated construction at the plutonium reactor at Yongbyon, which was shut down in 2007 as part of a US-backed agreement.

The analysis comes one day after North Korea announced it would restart all facilities at Yongbyon, one of a string of recent bellicose statements that included a warming that it will attack the United States with nuclear weapons.

Writing on the institute´s 38 North blog, researchers said that the photograph showed what appeared to be construction along a road and near the back of the reactor building aimed at restoring vital cooling functions.

The construction may indicate that the North Koreans are connecting a secondary cooling system at the reactor to a facility built for a separate light water reactor that is located nearby.

Such a move is necessary because North Korea in 2008 demolished the cooling tower in a bid to give visible proof of its denuclearization as it tried to seal an accord with then US president George W. Bush´s administration.

Analysts Nick Hansen and Jeffrey Lewis wrote that the construction would offer a faster way to restore production at the reactor, which can produce 13 pounds (six kilograms) of plutonium a year once operational.

North Korea, led by young leader Kim Jong-Un, has vowed to restore its nuclear weapons program and to attack the United States and its allies as part of a worsening crisis.

North Korea voiced outrage over US-led criticism of a rocket launch it carried out in December that put a small satellite into orbit. The regime undertook its third nuclear test in February.