Pangan Asal Hewan, Ditjen PKH Kementan Jamin Stok Aman untuk Nataru

Indonesian Govt Ensures that Sufficient Meat Stock ahead of 2020

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pangan Asal Hewan, Ditjen PKH Kementan Jamin Stok Aman untuk Nataru
KONFERENSI PERS: Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner - Ditjen PKH Kementan, Syamsul Ma´arif [kanan] didampingi Kasubdit Perlindungan Hewan, Boethdy Angkasa [inset] menjawab pers [Foto2: Humas Ditjen PKH]

Jakarta [B2B] - Pemerintah RI memastikan stok pangan asal hewan khususnya daging ayam ras, telur dan daging sapi untuk Natal dan Tahun Baru 2020 [Nataru] melampaui kebutuhan konsumen. Hal itu mengacu pada produksi dan kebutuhan sepanjang 2019; stok daging ayam ras mencapai 3,488 juta ton dari kebutuhan 3,251 juta ton; telur ayam sekitar 4,753 juta ton dari kebutuhan 4,742 juta ton; dan daging sapi sekitar 404,5 ribu ton yang dihasilkan dari 2,02 juta ekor sapi, sehingga dibutuhkan tambahan sekitar 281.681 ton dari impor.

"Kementan memastikan stok pangan asal hewan menjelang Nataru dalam kondisi aman, sehingga tidak perlu terjadi gejolak harga. Stok melebihi kebutuhan konsumen sesuai laporan realisasi produksi secara online dari para pelaku usaha perunggasan maupun ternak sapi," kata Syamsul Ma´arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner - Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan - Kementerian Pertanian RI [PKH] kepada pers di Jakarta, Senin [23/12] mewakili Dirjen PKH I Ketut Diarmita.

Data Ditjen PKH Kementan mengacu laporan realisasi produksi secara online dari pelaku usaha perunggasan maka diketahui potensi produksi 2019, serta data konsumsi daging ayam ras hasil kajian konsumsi bahan pokok dari Badan Pusat Statistik [Bapok BPS] 2017 diketahui sebesar 12,13 kg/kapita/tahun, diperkirakan kebutuhan daging ayam 2019 sekitar 3.251.745 ton, sedangkan ketersediaannya 3.488.709 ton.

"Untuk 2019, surplus produksi daging ayam 236.964 ton atau rata-rata surplus 19.747 ton per bulan," katanya.

Sementara untuk stok telur ayam ras, mengacu kajian Tim Analisa dan Asistensi Supply - Demand dari Ditjen PKH tahun 2019 dan data konsumsi telur sesuai kajian Bapok BPS 2017 sebesar 17,69 kg/kapita/tahun, diperkirakan ketersediaan mencapai 4.753.382 ton, dan angka kebutuhan 4.742.240 ton, berarti masih ada neraca surplus 11.143 ton atau 929 ton per bulan.

“Surplus telur dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah melalui pengembangan industri olahan dalam negeri, juga dapat menjadi komoditas ekspor. Perintisan pabrik olahan telur diharapkan dilakukan oleh para pelaku usaha perunggasan besar, dan perusahaan integrator sebagai kontribusi nyata mendukung peningkatan ekspor," kata Syamsul Ma´arif mengutip keterangan pers Dirjen Ketut Diarmita sesuai arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo terkait Gerakan Peningkatan Ekspor Komoditas Tiga Kali Lipat [GratiEks].

Daging Sapi
Untuk daging sapi, mengacu perhitungan kebutuhan dan ketersediaan 2019, kebutuhan nasional diperkirakan 686.271 ton dengan asumsi konsumsi 2,56 kg/kapita/tahun. Ada pun ketersediaan berdasarkan produksi dalam negeri sebesar 404.590 ton dari 2,02 juta ekor sapi yang dipotong.

Berdasarkan data tersebut, sambung Syamsul, masih diperlukan tambahan sebanyak 281.681 ton yang dipenuhi melalui impor, yakni impor sapi bakalan setara 99.980 ton, impor daging sapi 92.000 ton, dan daging kerbau 100.000 ton. Dari impor tersebut ada buffcer stock 10.299 ton.

"Khusus Desember 2019, masih ada stok lebih 75 ribu ton yang terdiri dari stok daging sapi lokal, stok sapi bakalan di feedlotter, stok daging dan jeroan di gudang importir, stok daging kerbau di Bulog, dan stok daging sapi tambahan di Berdikari. Dengan kebutuhan daging 56.538 ton, maka pada Desember 2019 masih ada surplus 19.197,76 ton," kata Syamsul Ma´arif.

Dengan data-data tersebut, Syamsul menegaskan pihaknya meyakini bahwa sampai akhir tahun 2019 dan memasuki tahun 2020, stok pangan asal hewan dalam kondisi yang mencukupi dan harga dapat dijaga stabil, karena Indonesia sudah mandiri dalam penyediaan protein hewani dalam negeri.

"Contohnya kebutuhan daging ayam dan telur ayam ras sepenuhnya merupakan produksi dalam negeri, bahkan masih ada surplus. Namun memang untuk daging sapi ketersediaannya masih memerlukan dukungan dari luar," katanya.

Jakarta [B2B] - Indonesian government ensures food stocks of animal origin, especially chicken, eggs and beef for Christmas and New Year 2020 exceed consumer needs. That refers to the production and needs of 2019; chicken meat stock of 3.488 million tons from the needs of 3.251 million tons; chicken eggs around 4.753 million tons of the needs of 4.742 million tons; and 404.5 thousand tons of beef from 2.02 million cattle, requiring an additional import of 281,681 tons, according to senior official of the ministry.