Swasembada Beras Tercapai. Gula, Kedelai dan Daging Gagal
Indonesian Food Self-sufficiency Problem
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Program swasembada beras diperkirakan bakal tercapai tahun ini, mengingat hingga saat ini stok beras nasional mengalami surplus, sementara sementara komoditas lain seperti gula dan kedelai dipastikan gagal.
"Kegagalan tersebut terkait beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk mencapai swasembada khususnya ketersediaan lahan. Misalnya, untuk menambah produksi tebu saja dibutuhkan minimal 350 hektar lahan baru diikuti langkah revitalisasi pabrik gula dan menambah pabrik gula," kata Menteri Pertanian RI, Suswono kepada pers di Jakarta, Senin, usai memberikan penghargaan kepada penyuluh pertanian teladan dari seluruh Indonesia.
Suswono menambahkan, untuk kedelai butuh lahan tambahan minimal 500 ribu hektar, dengan harga jual yang menguntungkan petani. Namun kedua upaya pemerintah tersebut gagal terealisasi, karena Badan Pertanahan Nasional (BPN) kewalahan menangani masalah lahan-lahan terlantar.
"Seharusnya lahan-lahan terlantar itu dapat mengimbangi terjadinya konversi lahan yang begitu masih. Indonesia defisit lahan pertanian minimal 60 ribu hektar per tahun akibat konversi menjadi pabrik dan pemukiman," ungkap Suswono.
Jakarta (B2B) - Indonesia´s rice self-sufficiency program is expected to be achieved this year, considering that the current national stock of rice had a surplus, while other commodities such as sugar and soybeans are expected to fail.
"Failure related prerequisites that must be met in order to achieve self-sufficiency, especially the availability of land. Example, to increase the production of sugar cane requires 350 hectares of new land which supported the revitalization of the sugar factory," Indonesian Agriculture Minister, Suswono told reporters in here on Monday.
Suswono added, soybeans require new land at least 500 thousand acres, and the price is profitable for farmers. But the government failed to realize, because the National Land Agency (BPN) overwhelmed dealing with the problem of abandoned lands.
"It supposed to the abandoned land can compensate for the conversion of land," he said.
