Legislator: Mentan Bekerja Keras, Petani pun Optimis Tingkatkan Produksi Pertanian
Indonesian MP Appreciated Performance of Agriculture Minister and Farmers Optimism
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI di bawah kendali Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dinilai berhasil meningkatkan optimisme petani untuk meningkatkan produksi pangan meskipun terhadang kendala fenomena El Nino, yang mengakibatkan kemarau panjang. Namun hal itu tidak menyurutkan komitmen dan tekad para petani mendukung pencapaian kedaulatan pangan.
"Saya menilai Mentan dan Kementerian Pertanian sudah bekerja keras meningkatkan produksi pangan untuk mencapai kedaulatan pangan," kata Wakil Ketua Komisi IV, Herman Khaeron kepada B2B via telepon seluler pada Sabtu sore (23/1).
Politisi Partai Demokrat dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VIII ini mengaku telah meninjau lahan pertanian di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang untuk mengetahui kondisi faktual pertanian.
"Saya saat ini berada di Karawang Barat, Kabupaten Karawang meninjau lahan pertanian di sini."
Dia mengingatkan pihak terkait dan para pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan kinerja para petani yang makin optimis untuk bertani dan meningkatkan produksi pertanian, setelah pemerintah memberi dukungan alat mesin pertanian (Alsintan), pupuk bersubsidi dan benih gratis.
"Kami di DPR mengapresiasi kinerja Mentan dan kementeriannya setelah berupaya keras untuk mencapai swasembada pangan," kata Herman.
Kontrak Kegiatan Srategis Kementan 2016
Sebelumnya diberitakan, memasuki hari pertama kerja di 2016 pada Senin (4/1) Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman langsung tancap gas dengan meneken kontrak pengadaan barang dan jasa tahun 2016 di Kementerian Pertanian RI senilai Rp34,6 triliun untuk pupuk bersubsidi, pencetakan sawah baru, benih bersubsidi, alat dan mesin pertanian (Alsintan) prapanen, Alsintan pascapanen, asuransi pertanian, pemeliharaan gedung perkantoran, pengembangan ternak sapi, dan pakan ternak.
Penandatanganan kontrak dengan mitra terkait dari pihak ketiga disaksikan oleh para pimpinan dari Kepolisian RI (Polri), Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), LKPP, TNI AD, para direktur dari BUMN dan perusahaan swasta, dan para pejabat eselon satu di Kementan.
Kontrak pengadaan barang/jasa sebesar Rp34,6 triliun di Kementan bertujuan mempercepat pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Tahun Anggaran (TA) 2016 untuk pupuk bersubsidi dengan PT Pupuk Indonesia Holding sebesar Rp30 triliun, untuk pencetakan sawah baru dengan Zeni TNI AD Rp1,7 triliun dan Zeni Kodam Rp1,5 triliun, benih bersubsidi senilai Rp404,4 miliar dengan PT Pertani dan Rp404,4 miliar dengan PT Sang Hyang Sri (SJHS), 11 kontrak pengadaan Alsintan prapanen dengan enam perusahaan sebesar Rp360 miliar, Alsintan pascapanen dengan Kubota senilai Rp8,3 miliar, PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) senilai Rp114 miliar untuk asuransi pertanian, PT SIMS Services meraih kontrak Rp723,7 juta untuk fasilitasi keamanan kantor dan lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura, PT Tataruang Dinamika meraih kontrak Rp637,5 juta untuk pemeliharaan gedung kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, CV Karya Inayah Selaras mendapat kontrak Rp308,6 juta untuk pengadaan obat, vitamin, mineral sapi donor dan calon donor, mineral untuk sapi resipien dan calon bibit, dan kontrak Rp180 juta untuk pengadaan hijauan pakan ternak dengan Kelompok Ternak Sukabumi.
"Pengadaan barang dan jasa dari pemerintah ini dilaksanakan Kementan sesuai Peraturan Presiden atau Perpres No 172/2014 melalui penunjukan langsung dan e-Katalog sehingga bisa langsung ditetapkan pemerintah. Januari ini diharapkan sudah dapat didistribusikan kepada para penerima manfaat yaitu kelompok tani dan gabungan kelompok tani," kata Mentan Amran Sulaiman dalam sambutannya kepada 300 mitra pihak ketiga yang hadir untuk meneken kontrak maupun sebagai saksi.
Menurutnya, secara umum bantuan pemerintah untuk TA 2016 lebih banyak daripada TA 2015, khususnya Alsintan yang tahun ini mencapai 100.000 unit sementara tahun lalu hanya 80.000 unit. Bantuan Alsintan untuk kebutuhan petani prapanen terdiri atas mesin traktor, rice transplanter, dan pompa air sementara combine harvester, power thrasser, dryer machine, corn sheller untuk mendukung kegiatan pascapanen.
"Tahun ini juga dialokasikan anggaran pencetakan sawah baru seluas 200.600 hektar didukung oleh Zeni TNIAD dan Zeni Kodam, lebih luas dibandingkan 2015 yang hanya 23 ribu hektar," kata Mentan.
Jakarta (B2B) - The Indonesian Agriculture Ministry led by Minister Andi Amran Sulaiman was considered successful spurred optimism of farmers to increase food production despite constraints hampered the El Nino phenomenon that affects the long dry season. But these obstacles do not degrade the commitment and enthusiasm of farmers support the achievement of food sovereignty, according to Indonesian member of parliament (MP).
"I assume Minister Sulaiman and agriculture ministry has been working hard to increase of food production," said Deputy Chairman of Commission IV of parliament Herman Khaeron to B2B via cell phone on Saturday afternoon.
Democratic politician of the Electoral District of West Java VIII is claimed to have review of farmland in three districts, Indramayu, Subang and Karawang to find out the factual condition of agriculture.
"I´m currently in the West Karawang of Karawang district to review of farmland here."
He reminded related parties and stakeholders to support the farmers are more optimistic to increase agricultural production, after government supports agricultural machinery, subsidized fertilizer and seeds.
"We are in parliament appreciate the performance of Minister Sulaiman and his ministry are working hard to achieve food self-sufficiency," Mr Khaeron said.
Contract of 2016 Strategic Activities
Previously reported, the first working day in 2016 on Monday (4/1), Minister Sulaiman signed for procurement of fiscal year 2016 reached 34.6 trillion rupiahs for procurement of subsidized fertilizers, new paddy fields, subsidized seeds, agricultural machinery for pre-harvest and post-harvest, agricultural insurance, maintenance of office buildings, cattle development and animal feed, according to spokeperson of the ministry.
Procurement contracts was signed by the minister with third parties witnessed by the leaders of Indonesian National Police, Attorney General Office, Anti-graft Commission, Indonesia´s Agency Procurement of Goods/Services of the Government called the LKPP, Indonesian army, executives of SOEs and private companies, and the first echelon officials in the ministry.
Procurement contracts of 34.6 trillion rupiahs in the ministry aims to accelerate the implementation of programs, activities and budget for Fiscal Year 2016 for the subsidized fertilizers by Indonesian Fertilizer Holding Corp. 30 trillion rupiahs, new paddy fields by the army corps of engineers 1.7 trillion rupiahs and 1.5 trillion rupiahs by army corps of engineers of regional military command, procurement of subsidized seed 404.4 billion rupiahs by Pertani Corp. and 404.4 billion rupiahs by Sang Hyang Sri Corp., 11 contracts with six companies of 360 billion rupiahs for procurement of agricultural machinery pre-harvest. Agricultural machinery for post-harvest by Kubota 8.3 billion rupiahs, Indonesia Insurance Services Corp. for agricultural insurance 114 billion rupiahs, SIMS Services Corp. won 723.7 million rupiahs contract for security facilitation office in Directorate General of Horticulture, Tataruang Dinamika Corp. won 637.5 million rupiahs contract for maintenance of office building in Directorate General of Horticulture, Karya Inayah Selaras Corp. won 308.6 million rupiahs contract for procurement of drugs, vitamins, minerals for for artificial insemination of cattle, and 180 million rupiahs contract of animal feed by farmers group of Sukabumi.
"Procurement of goods and services without tenders and e-Catalog is in accordance Presidential Decree No. 172/2014. This January is expected to be distributed to farmers across Indonesia," said Minister Sulaiman in his speech.
According to him, government assistance for fiscal year 2016 more than 2015, particularly for the 100,000 units of agricultural machinery while last year to 80,000 units. Agricultural machinery for pre-harvest consists of a tractor engine, rice transplanter, and water pumps, while the combine harvester, power thrasser, dryer machine and corn sheller for postharvest.
"This year also provided budgets for 200,600 hectares of new paddy fields supported by the army, while in 2015 only 23 thousand hectares," Minister Sulaiman said.
