Dirjen Hortikultura Dorong `Urban Farming`, Keluarga Penuhi Kebutuhan Cabai dari Pekarangan

Indonesian Senior Official Encourage Development of Urban Farming in Bogor City

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Dirjen Hortikultura Dorong `Urban Farming`, Keluarga Penuhi Kebutuhan Cabai dari Pekarangan
Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono (ke-6 kiri) bersama Walikota Bogor Aria Bima (ke-4 kanan) dan Ketua Dharmawanita Persatuan Kementan Sri Gatot Irianto (ke-2 kanan) Foto2: B2B/Gusmiati Waris

Kota Bogor, Jabar (B2B) - Ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga, yang memanfaatkan lahan pekarangan untuk urban farming atau pertanian perkotaan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pangan, seperti menanam cabai sehingga dapat menghemat pengeluaran lantaran harga cabai kerap melonjak pada hari-hari besar keagamaan maupun hari libur nasional.

"Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri, sehingga pemerintah bersama-sama dengan masyarakat perlu menggerakkan kembali budaya memanfaatkan dan mengelola lahan pekarangan, tak hanya di pedesaan tapi juga di perkotaan seperti Kota Bogor," kata Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sujono di Kota Bogor, Jawa Barat pada Rabu (2/11).

Dirjen Spudnik Sujono berada di Kota Bogor dalam rangkaian kegiatan bakti sosial Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pertanian RI (Kementan) menyerahkan 280.000 polibag tanaman cabai bagi warga Kota Bogor, yang diterima oleh Walikota Bogor Aria Bima. Tampak hadir Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Yanuardi MM.

Dia menambahkan, Kementan akan mendorong masyarakat mengembangkan kegiatan urban farming untuk pemanfaatan lahan pekarangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Langkah berikutnya adalah mengembangkan sumber benih untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan dalam pengembangan hortikultura.

"Pemanfaatan lahan pekarangan akan mendukung pengembangan kegiatan ekonomi produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri," katanya.

Tim Pembina
Ketua Dharmawanita Persatuan Kementan Sri Gatot Irianto menambahkan sebelum menyerahkan polibag tanaman cabai, pihaknya terlebih dahulu mengerahkan tim pembina untuk membantu dan memberi pemahaman kepada masyarakat bagaimana pola menanam dan memperbanyak tanaman cabai dengan baik di halaman rumah.

"Tim pembina kami memberikan edukasi kepada ketua penggerak PKK mulai dari RT hingga RW sebagai penerima bantuan teknis mengenai cara memelihara dan tanaman cabai, kami juga memberikan pupuk agar tanaman cabai terus dirawat dan diperbanyak di rumah," kata Sri Gatot.

Walikota Bogor, Aria Bima menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor H Azrin untuk memberi pendampingan yang telah dibagi enam kelompok oleh ketua penggerak PKK agar bantuan dari Kementan ini bermanfaat bagi warga Kota Bogor.

"Insya Allah bantuan ini manfaatnya banyak sekali bagi warga kami, dan konsep yang tepat di Kota Bogor adalah urban farming akibat lahan pertanian terus berkurang yang saat ini diperkirakan hanya 320 hektar. Kami harapkan ke depan tidak hanya cabai tapi juga tanaman hortikultura lainnya," kata Walikota Aria Bima.

Bogor, West Java (B2B) - Food security in Indonesia can start from the family, by developing urban farming in yard area of house to meet food needs by planting chili so it can save the household expenses because chili prices often soared during the religious holidays and National holiday, according to Indonesia senior official.

"This situation is a challenge for the government to solve it, by encouraging communities to use and manage their yard area for farming in rural and urban areas such as Bogor City," Director General of Horticulture, Spudnik Sujono here on Wednesday (11.2.16).

Mr Sujono was in Bogor City to support the social activities of the wife organizations of civil servants in Indonesian agriculture ministry provided assistance of 280,000 chilli plants in polybags for Bogor City citizens through the Mayor Aria Bima, and was attended by Director of Vegetable and Medicinal Plants, Yanuardi MM.

He was added that the ministry will encourage communities to develop urban farming, so that it can meet the food needs on their own. The next step is to develop a seed source for maintaining the continuity yard area of house for horticultural development.

"Utilization of yard area will support the development of productive economic activities to improve the welfare of the family, and to develop a clean and healthy environment," he said.

The Group Adviser
Chairman of the wife organizations of civil servants in Indonesian agriculture ministry, Sri Gatot Irianto added before that event, it was first deployed a special team to help people know how to plant, and reproduce the chilli plants are well on their yard area of house.

"The group adviser provide education as technical assistance to the citizens of the beneficiaries chilli plants to every neighborhood about how to maintain the chilli plants, we also provide fertilizer in order to thrive and carry out plant propagation," Mrs Irianto said.

Mayor Aria Bima instructed Head of Bogor Agriculture Office, H Azrin to guidance counseling in the six groups in order that chilli plants of central government is useful for citizens.

"God willing, central government support will be beneficial for our citizens, and the right concept is urban farming as agricultural land continues to diminish, currently estimated at only 320 hectares. We hope the future is not just chili but other horticultural crops," Mr Bima said.