Mentan Selesaikan Persoalan 15 Tahun dalam Hitungan Belasan Menit

Indonesian Minister Resolve the Problem in the Field, and Not Behind the Desk

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan Selesaikan Persoalan 15 Tahun dalam Hitungan Belasan Menit
Mentan Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan Alsintan kepada petani (Foto: B2B/Mac)

MENDATANGI masalah dan bukan lari dari masalah, jadi kiat Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk menuntaskan kendala peningkatan produksi pangan Indonesia, dengan menyambangi lahan-lahan pertanian yang berada di pelosok Nusantara.

Komitmen tersebut dibuktikan Mentan Amran Sulaiman ketika menyambangi Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Kamis sore (11/2) meskipun cuaca tidak kondusif setelah melakukan kunjungan kerja di Padang Lawas pada hari yang sama.

Mentan tiba di lokasi panen padi di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan. Tampak hadir Pangdam I Bukit Barisan, Mayjend TNI Lodewik Pusung; Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan; Staf Ahli Menteri Pertanian Prof Dr Radiyan dan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi.

Mengawali sambutannya di hadapan para petani, Mentan mengakui kondisi cuaca dan jarak tidak menghalangi niatnya bertemu dengan para petani yang dijulukinya sebagai ´pahlawan pangan´ untuk mendukung kinerja mereka memenuhi kebutuhan pangan rakyat.

"Tadi memang heli yang kami tumpangi sempat tiga kali gagal mèndarat di lokasi panen, dan akhirnya mendarat di Polonia, tapi saya bertekad tetap akan datang ke lokasi panen padi walau malam hari," kata Mentan yang disambut tempik sorak petani setempat.

Seorang petani wanita bernama Ade memanfaatkan kesempatan dialog dengan Mentan untuk ´curhat´ mengenai kendala meningkatkan produksi padi, "pak menteri bantulah kelompok tani kami yang sebagian besar anggotanya adalah wanita, kelompok tani kami dijuluki geng motor karena lahan pertanian kami jauh dan harus diantar motor."

Mentan pun menawarkan solusi dengan memberikan bantuan puluhan unit alat mesin pertanian (Alsintan) sehingga dapat mendukung peningkatan produksi padi dengan mekanisasi pertanian, antara lain 22 unit mesin traktor roda dua, dan empat unit mesin pengolah tanah.

Petani lain bernama Legino mengeluhkan kondisi irigasi yang tidak berfungsi optimal hampir 15 tahun, khususnya pintu klep otomatis kerap macet sehingga hampir 3.000 hektar sawah di desanya terendam air.

"Hal ini tidak bisa dibiarkan terus berlangsung belasan tahun, ribuan petani akan menderita hanya kerna klep irigasi tidak berfungsi," kata Mentan.

Mentan meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat untuk segera memperbaiki, kemudian Mentan Amran Sulaiman berkoordinasi dengan Bupati Ashari Tambunan terkait peningkatan produksi pertanian di Deli Serdang.

"Datangi masalah di lapangan dan selesaikan pula di sini, insya Allah kendala selama belasan tahun dapat diselesaikan dalam 15 menit," kata Mentan.

SOLVE the problems and not run away from problems, conducted by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman to resolve the constraints of increasing food production in Indonesia, by visiting agricultural lands are located in remote areas.

The commitment shown by Minister Sulaiman on a working visit in Deli Serdang district, North Sumatra province on Thursday afternoon (11/2) despite the bad weather after conduct the rice harvest in Padang Lawas district on the same day.

Mr Sulaiman arrived in the Tanjung Rejo village of Percut Sei Tuan subdistrict was accompanied by Sumatera Military Commander, Major General Lodewijk Pusung; Deli Serdang Regent, H Ashari Tambunan; Expert Staff of Minister Prof Dr Radiyan and Head of Public Relations in Agriculture Ministry, Agung Hendriadi.

In his speech, Minister Sulaiman recognizes weather conditions and distance to the location not an obstacle to meet with farmers who dubbed ´food heroes´ to meet the food needs of the people.

"I keep coming here despite the bad weather and long distances," he said.

A farmer woman named Ade complain about constraints to increase rice production, "Mr Minister please help our farmers´ groups which most of its members are women, because of the location of agricultural land far away then we have to ride a motorcycle."

He offers a solution by providing tens of units of agricultural machinery in order to support increased production of mechanized agriculture include 22 units of two-wheeled tractor engines.

Another farmer is named Legino complained irrigation conditions are not functioning optimally nearly 15 years, especially the automatic valve door often jammed so that nearly 3,000 hectares of rice fields submerged in water.

"It can not be tolerated, thousands of farmers will suffer because the irrigation valve is not functioning," Minister Sulaiman said.

He asked the local Public Works Department immediately make repairs, and then coordinate with the Regent Ashari Tambunan related increase in agricultural production in Deli Serdang.

"Come to the field and resolve the problem on the spot, God willing constraints over 10 years can be solved in 15 minutes," Minister Sulaiman said.