Wamentan Puji Produksi Padi Subang 10,2 Ton Gabah per Hektar

VM Agriculture Praised Subang Rice Production Reached 10.2 Tonnes of Grain per Hectare

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Wamentan Puji Produksi Padi Subang 10,2 Ton Gabah per Hektar
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan berbincang dengan petugas penyuluh pertanian (Foto: istimewa)

Subang (B2B) - Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan menyambut gembira keberhasilan petani di Desa Kotasari, Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang mampu menghasilkan 10,2 ton gabah kering per hektar.

Pencapaian tersebut, menurut Rusman Heriawan, lebih banyak 1,1 ton per hektar atau 12,1% di atas rata-rata produktivitas padi di Subang pada panen kali ini, yang rata-rata mencapai 9,1 ton per hektar.

"Peningkatan produksi panen raya padi ini, saya harapkan lahan pertanian di Subang dapat dipertahankan dari daya pikat alih fungsi lahan. Potensi dan prestasi ini harus dipertahankan untuk meningkatkan produktivitas padi," kata Wamentan usai mengikuti panen raya padi bersama petani setempat, Rabu (17/4).

Setelah panen padi, Wamentan bersama Bupati Subang, Ojang Sohandi melakukan dialog dengan petani dan masyarakat setempat.

Subang (B2B) - Deputy Minister of Agriculture, Rusman Heriawan praised the success of farmers Kotasari Village, Pusakanegara Subdistrict, Subang Regency, West Java, which is able to produce 10.2 tons of dry grain per hectare.

These achievements, according to Rusman Heriawan, more 1.1 tonnes per hectare or 12.1% above the average productivity of rice in Subang at harvest time, which is an average of 9.1 tons per hectare.

"The increase in rice production, I hope that agricultural land in Subang can be maintained from the allure of land conversion. Potential and this achievement must be maintain to increase rice productivity," said Vice Minister of Agriculture after following the rice harvest with local farmers, Wednesday (17/4).

After the rice harvest, Vice Minister of Agriculture with Regent Subang, Ojang Sohandi have a dialogue with farmers and local communities.