Mentan Harapkan Mahasiswa Dampingi Petani Dukung Upsus Pajale

Indonesian Minister Challenged Students Back to Farming

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Harapkan Mahasiswa Dampingi Petani Dukung Upsus Pajale
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Pending Dadih Permana menyalami wisudawan STPP Bogor (Foto: Humas BPPSDMP Kementan)

Bogor, Jawa Barat (B2B) - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap fakta memprihatinkan bahwa pembangunan pertanian nasional menghadapi tantangan dengan penurunan penyerapan tenaga kerja pertanian pada Agustus 2014 sebanyak 38,97 juta orang dibandingkan Februari 2014 yang mencapai 40,83 juta orang.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan dalam enam bulan saja terjadi pengurangan 250 ribu orang atau 0,64%. Hingga   2014, sektor pertanian hanya mampu menyerap 35,6 juta (38,35%) tenaga kerja nasional dan sebanyak 14 juta (34,78%) merupakan generasi muda dari kelompok umur 15 hingga 34 tahun.

"Penurunan ini disebabkan oleh semakin menyempitnya lahan garapan, infrastruktur di pedesaan yang stagnan, konversi lahan pertanian, dan citra bertani yang kumuh," kata Amran Sulaiman dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Pending Dadih Permana di Bogor pada Selasa (1/9) pada wisuda 106 orang lulusan diploma empat di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor.

Mentan menambahkan seperti disampaikan Pending, kondisi ini membuat generasi muda pertanian enggan turun ke sawah.

Amran Sulaiman menambahkan, Kementerian Pertanian berupaya menarik kembali perhatian para pemuda kembali desa untuk bertani dengan melibatkan mereka pada kegiatan Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai, dengan melibatkan 14 perguruan tinggi negeri dan lima sekolah tinggi penyuluhan pertanian, dan melibatkan mahasiswa dalam pengawalan dan pendampingan petani di 16 provinsi sentra produksi.

"Program pendampingan oleh mahasiswa berlangsung selama enam bulan dalam dua musim tanam, dengan harapan mahasiswa dapat memotret permasalahan yang dihadapi para petani dalam menjalankan usaha taninya, dan tahu bagaimana cara mengatasinya," kata Mentan seperti disampaikan Kepala BPPSDMP, Pending Dadih Permana

Bogor, Indonesia (B2B) -  Indonesian Statistics Agency data reveal an alarming fact that national agricultural development challenge, with declining agricultural employment 38.97 million in August 2014 compared to February 2014 about 40.83 million people.

The Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman said in the six months decreased 250,000 or 0.64%. Until 2014, the agricultural sector holds only 35.6 million people (38.35%), and 14 million people (34.78%) were young generation, 15 to 34 years.

"This is due to reduced area of agricultural land, infrastructure in rural areas is stagnant, conversion of agricultural land, and the bad image about the life of farmers," said Amran Sulaiman in his speech was read by the Head of Education and Human Resource Development of Agriculture, Pending Dadih Permana in Bogor on Tuesday (9/1) at 106 graduations diploma four at the Bogor Agricultural Extension University or STPP Bogor.

Minister Sulaiman added as presented by Mr Permana, this condition makes young generation is reluctant to be a farmer.

Mr Sulaiman added, his ministry seeks to attract young people back to farming by engaging them in activities of Special Effort Increased Production of Rice, Corn and Soybeans, involving universities, and students to assist farmers in 16 provinces production centers.

"Mentoring program by the students lasts six months to two planting seasons, students are expected to know the problems faced by farmers, and provide solutions on how to cope," said Minister Sulaiman as presented by Mr Permana.