Target Rp20 Ribu per Kg di Jakarta, Kementan Pastikan Stok Bawang Surplus

Indonesian Ministry Anticipates the Increase of Shallots and Garlic Prices

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Target Rp20 Ribu per Kg di Jakarta, Kementan Pastikan Stok Bawang Surplus
KONSUMEN ANTRI: Kasubdit Bawang Merah, Sayuran Umbi, Muhammad Agung Sunusi [bertopi, foto kiri] bergurau dengan konsumen, sejumlah truk menurunkan bawang yang sudah diantri konsumen [Foto2: B2B/Mya]

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI memastikan stok bawang konsumsi lebih dari cukup alias surplus untuk memenuhi kebutuhan konsumen Jakarta, Ditjen Hortikultura menggelar operasi pasar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu [13/4] menggandeng swasta menggelontorkan tujuh ton bawang merah Rp20.000 dan 3,5 ton bawang putih Rp18.000 per kilo untuk stabilisasi harga bawang yang masih di kisaran Rp28.000 per kg.

Aminah, 42, warga Kramat Jati mengaku sudah antre sejak pukul 06:00 Wib dan sengaja tidak belanja bawang di pasar setelah mendapat informasi tentang operasi pasar oleh Ditjen Hortikultura Kementan.

"Tidak masalah menunggu dan antre karena selisih harga Rp7 ribu dari harga pasar, di sini bisa dapat Rp20 ribu per kg. Kalau di dalam lebih mahal," katanya. 

Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi, Muhammad Agung Sunusi mengaku optimistis harga bawang akan kembali stabil lantaran Ditjen Hortikultura gencar melakukan operasi pasar, dan beberapa sentra bawang akan segera panen seperti Brebes, Kendal, Demak, Probolinggo, Madura dan Bima.

"Harga bawang merah konsumsi masih Rp28 ribu per kg, dan operasi pasar seharga Rp20 ribu per kg diharapkan dapat menstabilkan harga, setelah mendatangkan langsung dari sentra-sentra produksi," kata kepada pers di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu [13/4].

Menurutnya, operasi pasar bawang merupakan upaya Kementan untuk meyakinkan konsumen bahwa stok tersedia cukup bahkan surplus, dan tidak ada alasan menaikkan harga karena suplai cukup.

Sementara  Kasubdit Standarisasi dan Mutu Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Tommy Nugraha mengharapkan operasi pasar dapat menstabilkan harga bawang merah dan bawang putih.

"Saat ini stok tersedia, jadi kalau harga dipasaran masih saja tinggi kami menduga ini ada permainan di lapangan," kata Tommy N.

Ditemui di lokasi operasi pasar, Bagian Operasional PT Cahaya Bahari Jakarta, Hasan mengatakan, operasi pasar ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk menstabilkan harga bawang.

"Kami sebagai importir mendukung upaya pemerintah untuk stabilisasi harga. Kami juga menginginkan harga bawang di pasaran stabil." katanya.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi menegaskan kegiatan operasi pasar sudah dilakukan di beberapa kota seperti Jakarta dan Surabaya. Harapannya dengan adanya operasi pasar tersebut stabilisasi harga bisa terjaga dan konsumen bisa menikmati dengan harga lebih bagus.

Senada Suwandi, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Taufik Yazid mengatakan pada dasarnya operasi pasar akan terus dilakukan sebagai upaya stabilisasi harga bawang merah atau pun bawang putih yang 96% masih dipenuhi dari impor.

"Sebagian masih tersedia di tangan para importir, tentunya dengan trend harga yang cenderung meningkat di pasar. Untuk itu Ditjen Horti meminta importir untuk mengeluarkan stoknya dalam operasi pasar yang dilakukan dalam dua pekan ini dengan harga hanya Rp18 ribu per kg," kata Taufik Yazid.