Polbangtan Bogor Komitmen Transparansi pada Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025 Kementan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Bogor Komitmen Transparansi pada Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025 Kementan
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan upaya UPT terutama Polbangtan Bogor pada Monev KIP 2025 menunjukkan, lembaga pendidikan vokasi siap transformasi menjadi institusi modern dan terpercaya.

Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan tata kelola informasi publik yang transparan dan akuntabel. Tampak pada partisipasinya dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Tahun 2025 lingkup Kementerian Pertanian RI, Rabu (12/11).

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto hadir memimpin penyampaian presentasi dan mengikuti sesi wawancara penilaian KIP Kementan 2025 sebagai bentuk tanggung jawab pimpinan dalam memastikan keterbukaan data dan layanan informasi berjalan optimal.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi atas komitmen satuan kerja yang aktif memperkuat transparansi. KIP adalah bagian dari integritas pelayanan pemerintah. 

"Ketika kampus-kampus vokasi seperti Polbangtan Bogor mengambil peran serius dalam hal ini, berarti kita sedang memperkuat kepercayaan publik dan memastikan pembangunan pertanian berjalan dengan prinsip akuntabilitas,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya penguatan layanan informasi publik sebagai bagian dari modernisasi lembaga pendidikan pertanian.

“Transparansi bukan sekadar memenuhi aturan, tetapi memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan informasi yang cepat, tepat, dan berkualitas," katanya. 

Polbangtan Bogor
Kehadiran Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto pada tahapan penilaian menegaskan bahwa budaya transparansi bukan hanya kewajiban administratif, juga menjadi bagian dari nilai dasar yang terus diperkuat di lingkungan perguruan tinggi vokasi pertanian.

"Upaya UPT terutama Polbangtan Bogor dalam Monev KIP 2025 menunjukkan bahwa lembaga pendidikan vokasi siap bertransformasi menjadi institusi modern dan terpercaya,” katanya.

Melalui ajang Monev KIP 2025, ungkap Yoyon Haryanto, Polbangtan Bogor menunjukkan kesiapannya untuk terus berinovasi dalam tata kelola informasi publik, sehingga layanan informasi dapat lebih terbuka, mudah diakses, serta sesuai dengan prinsip good governance.

"Kegiatan KIP 2025 ini menjadi kesempatan penting bagi instansi untuk mengevaluasi capaian, memperbaiki layanan, dan memastikan bahwa publik memperoleh haknya atas informasi," katanya.

Yoyon Haryanto menegaskan, Polbangtan Bogor berharap dapat memberikan hasil terbaik pada Monev KIP 2025. Lebih dari sekadar evaluasi, kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik dan memperkuat kepercayaan masyarakat.

Tak kalah penting, katanya lagi, menegaskan posisi Polbangtan Bogor sebagai perguruan tinggi vokasi pertanian yang transparan, modern, dan berorientasi pelayanan. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

 

 

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.