HPS 2016 Ditutup, Kementan Diharapkan Kembangkan Komoditas Substitusi Gandum

Indonesia Must Develop Local Commodity Substitute for Wheat Flour

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


HPS 2016 Ditutup, Kementan Diharapkan Kembangkan Komoditas Substitusi Gandum
Wagub Jateng Heru Sudjatmoko (kiri) menerima plakat HPS 2016 dari Kepala Balitbangtan M Syakir (inset kanan), Presiden Jokowi hadiri puncak peringatan HPS (inset kiri) dan para pejabat eselon dua Balitbangtan (Foto2: B2B/Gusmiati Waris)

Boyolali, Jawa Tengah (B2B) - Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 diharapkan dapat mendorong Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada komoditas pangan dari luar negeri khususnya tepung terigu, dengan mencari pangan alternatif antara lain mocaf dari singkatan modified cassava flour atau tepung singkong modifikasi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan makanan pengganti tepung terigu.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang belum berhasil memproduksi gandum dengan baik, sehingga harus mengimpor dari mancanegara, dan hal ini terkait dengan ketahanan pangan nasional.

"Komoditas dari luar negeri yang terus meningkat konsumsinya adalah tepung terigu, dan Indonesia harus mampu mencari komoditas pangan alternatif antara lain mocaf dari tepung singkong yang diolah secara khusus. Ketahanan pangan dapat terwujud apabila kita mampu menunjukkan tidak tergantung pada satu komoditas pangan, kata Wagub Sujatmoko kepada pers usai menutup HPS 2016 pada Minggu (30/10) di alun-alun Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Sebagaimana diberitakan, Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) melansir jumlah impor gandum Indonesia pada 2015 mencapai 7,4 juta ton per tahun lantaran gandum masih sulit dibudidayakan di Indonesia.

Sementara substitusi tepung terigu yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah mocaf, yang kualitasnya di atas tepung singkong biasa (gaplek) karena lebih putih, lembut dan tidak bau apek yang ditentukan dari prose pengolahannya sehingga teksturnya lebih mirip terigu.

2.000 Petani
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, Muhammad Syakir mengatakan bahwa HPS 2016 menjadi momentum gerakan keragaman pangan lokal, yang ditampilkan dalam pameran produk pertanian yang diikuti 209 peserta dari seluruh Indonesia, yang sebagian besar menampilkan aneka olahan makanan dari jagung.

"Gerakan keragaman pangan lokal ditampilkan dalam pameran produk pertanian dan makanan olahan, sementara peserta yang hadir mencapai lebih lima ribu orang dari 34 provinsi, dan sekitar dua ribu petani dari kabupaten dan kota di Jawa Tengah," kata Syakir dalam kata sambutannya di tempat yang sama.

Diselenggarakan pula aneka lomba dan demo di antaranya lomba cipta menu beragam, bergizi seimbang dan aman disingkat LCM B2SA berbasis pangan lokal, lomba menggambar dan lomba pemanfaatan olahan sayur dan buah. Sementara tur diplomatik akan diadakan hari ini yang diikuti oleh para duta besar negara sahabat dan perwakilan organisasi internasional.

Presiden RI Joko Widodo menghadiri puncak peringatan HPS di Boyolali pada Sabtu pagi (29/10), sementara Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang membuka pameran HPS 2016 di Boyolali pada Jumat (28/10).

Presiden Jokowi menginstruksikan Kementerian Pertanian melakukan pemetaan (mapping) untuk pengembangan Minapadi Jajar Legowo Super, teknologi budidaya padi secara terpadu berbasis cara tanam jajar legowo dengan teknologi minapadi, sebagai subsistem usaha tani padi dan ikan di lahan sawah irigasi.

Presiden juga menyatakan surprise pada pengembangan jagung prolific tongkol ganda dengan produktivitas 13 ton per hektar, dan Jokowi menamainya Nakula dan Sadewa disingkat Nasa 29.

Tampak hadir pada penutupan HPS 2016 antara lain Sekretaris Balitbangtan, Muhammad Prama Yufdy; Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi; Kepala Puslitbang Tanaman Pangan (Puslitbangtan), Ali Jamil; Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Mohammad Ismail Wahab; Kepala Puslitbang Perkebunan (Puslitbangbun), Fadjry Djufry; Kepala Puslitbang Peternakan (Puslitbangnak) Bess Tiesnamurti; Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BB SDLP) Dedi Nursyamsi; Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian ((Pustaka) Gayatri K Rana; dan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen) Mastur.

Boyolali, Central Java (B2B) - Indonesia´s 2016 World Food Day is expected to encourage the country to reduce dependence on food commodities from abroad, especially wheat flour, by seeking alternative food like mocaf or modified cassava flour, so it can be used as a substitute of wheat flour, according to Indonesian senior offical.

Central Java Deputy Governor, Heru Sudjatmoko said Indonesia is one country in the world that has not managed produce wheat so it must be imported from abroad, and it is closely related to to the national food security.

"Commodities from abroad to watch out is wheat flour, and Indonesia have to look for food commodities alternatives such  mocaf. Food security can be achieved if it is not dependent on certain food commodities," Mr Sujatmoko told the press after closes Indonesia´s 2016 World Food Day here on Sunday (10.30.16).

As reported the Association of Indonesian Wheat Flour stated that wheat imports in 2015 reached 7.4 million tons per year, it is still difficult to wheat cultivation in Indonesia.

While the substitution of wheat flour in Indonesia was mocaf, the quality is better because it is white, soft and does not smell, it is because of better treatment so the texture is similar to wheat flour.

2,000 Farmers
Director General of Agricultural Research and Development, Muhammad Syakir said the Indonesia´s World Food Day into the momentum diversity of local food, which is displayed in the agricultural exhibition with 209 participants from across the country, and mostly make the foods made of maize.

"The diversity of local food is displayed in an exhibition of processed foods, while exhibitors over five thousand people from 34 provinces, and about two thousand farmers from counties and cities in Central Java province," Mr Syakir said in his speech at the same event.

Also held the contest and demonstrations such as processing a variety of nutritious and healthy menu of local food, drawing and processing of vegetables and fruits. While diplomatic tour will be held today, and will be attended by the ambassadors and representatives of international organizations.

Indonesian President Joko Widodo was opened the 2016 World Food Day in Boyolali on Saturday morning (10.29.16) while Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman was opened the agriculture exhibition on Friday (10.28.16) in the same place.

Presiden Widodo instructed to the Agriculture Ministry undertake mapping for development of rice cultivation technology integrated with fisheries, locally known as the Minapadi Jajar Legowo Super, as a subsystem agriculture and fisheries in irrigated land.

President also surprise on innovation of Agriculture Ministry who successfully develop seed of corn prolific cobs two with productivity of 13 tons per hectares and named Nakula and Sadewa abbreviated Nasa 29.

Attending the closing ceremony of World Food Day in Boyolali, among others Secretary of Agricultural Research and Development, Muhammad Prama Yufdy; Agriculture Ministry Spokesman, Agung Hendriadi; Director of Indonesian Center for Food Crops Research and Development (ICFORD) Ali Jamil; Director of Indonesian Center for Rice Research (ICRR)  Mohammad Ismail Wahab; Director of Indonesian Center for Estate Crops Research and Development (ICECRD) Fadjry Djufry; Director of Indonesian Center for Animal Research and Development (ICARD) Bess Tiesnamurti; Director of Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and Development (ICALRRD) Dedi Nursyamsi; Director of Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination (ICALTD) Gayatri K Rana; Director of Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resource Research and Development (ICABIOGRD) Mastur.