Presiden Jokowi Apresiasi Kinerja Mentan, "Saya yang Nilai Bukan Menteri"

The Performance of Indonesian Agriculture Minister Appreciated by President Widodo

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Presiden Jokowi Apresiasi Kinerja Mentan, "Saya yang Nilai Bukan Menteri"
Presiden RI Joko Widodo mendengar penjelasan Mentan Andi Amran Sulaiman tentang varietas padi unggulan di Karawang, Jabar belum lama ini (Foto2: Humas Kementan/Abiyadun)

Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan para gubernur dan bupati penerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) 2015 agar tetap meminta tambahan anggaran kepada Kementerian Pertanian RI untuk pupuk dan lain-lain, seraya mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang dinilai mengerti kondisi terkini tentang peluang dan tantangan pertanian nasional.

"Kalau enggak dikasih langsung sampaikan kepada saya, karena yang datang ini kan baik. Saya senang bahwa Menteri Pertanian sangat mengerti lapangan, bukan dari teori tetapi lapangan. Menteri ini doktor hama yang menguasai pestisida dan benih, saya yang nilai bukan menteri," kata Presiden Jokowi sambil melirik kepada Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, ketika Presiden memberi sambutan pada penyerahan penghargaan APN di Istana Negara Jakarta pada Senin sore (21/12).

Presiden menambahkan, seperti diketahui bahwa anggaran Kementerian Pertanian RI meningkat 100% dan seharusnya hasilnya kita tunggu dua hingga tiga tahun ke depan, namun saat ini sudah dapat dilihat hasilnya.

"Baru-baru ini dari data BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa produksi padi naik, dan itu bukan menurut saya tetapi BPS. Nilai tukar petani juga naik," kata Jokowi.

Penghargaan APN diselenggarakan pemerintah sejak 2011 sebagai apresiasi kepada individu, kelompok tani, masyarakat, dan pemerintah daerah yang dinilai berhasil meningkatkan kedaulatan pangan di daerahnya.

Sebelumnya, penghargaan tersebut diberikan pemerintah dalam bentuk lomba intensifikasi pertanian sejak 1979, yang tujuannya mengapresiasi dan memotivasi kelompok tani dan nelayan meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, pendapatan petani dan nelayan.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo remind governors and regents who received awards of 2015 Food Security Award called Adhikarya Pangan Nusantara in order to remain asking for an additional budget to the Agriculture Ministry for fertilizers and others, and Widodo also appreciated performance of Agriculture Ministry Andi Amran Sulaiman who was assessed understands the current condition of opportunities and challenges of national agriculture.

"If it is not given directly to tell me, because it will be good. I am glad that the agriculture minister understands current conditions, not of theory but a fact. Minister´s doctoral pest understand pesticides and seeds, I´m assessing him not the minister," said President Widodo as he glanced to Minister Sulaiman when the President gave a speech at the State Palace in Jakarta on Monday afternoon (12/21).

President added, as is well known that the budget of the agriculture ministry increased by 100%, and we have to wait for the results of two to three years, but is now starting to look the results of progress.

"Recently, the Central Bureau of Statistics said that rice production increased, and it is not my opinion but statistical data. The exchange rate farmers also increased," President Widodo said.

Adhikarya Pangan Nusantara awards was organized by the Indonesian government since 2011 as an appreciation to individuals, farmers, communities, and local governments are considered successful in increasing food sovereignty in their respective regions.

Previously, the award was given by the government through the intensification of agriculture since 1979, which aims to appreciate and motivate groups of farmers and fishermen to increase production and productivity and their incomes.