HKTI: Alih Fungsi Lahan Pertanian Miskinkan Petani
HKTI: Conversion of Land Function Reduces Farmers` Welfare
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengatakan meningkatnya konversi lahan pertanian menjadi pemukiman maupun kawasan industri dari tahun ke tahun telah merampas kesejahteraan petani.
"Ada dua alasan mengapa petani tidak mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Pertama, konversi lahan pertanian menjadi tujuan non-pertanian dan yang kedua adalah bahwa kerusakan lahan akibat bencana alam sehingga lahan tidak bisa lagi menjadi lahan produktif," kata Sekjen HKTI Benny Pasaribu di Jakarta, Minggu.
Dia memperkirakan bahwa luas areal lahan pertanian yang diubah menjadi kawasan industri atau pemukiman mencapai 100 ribu hektar per tahun.
"Bencana alam menghancurkan puluhan hektar lahan pertanian setiap tahun," tambahnya.
Dia mengatakan bahwa penurunan jumlah lahan pertanian telah membuat miskin petani. Setelah semua itu, sampai sekarang, tidak ada kebijakan tunggal yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
"Bahkan jika saat ini pemerintah tengah meningkatkan areal lahan pertanian, namun tidak akan melebihi 3 ribu hektar per tahun," tambahnya.
Dia mengatakan bahwa sudah saatnya pemerintah melindungi dan memberdayakan petani yang jumlahnya 70% dari jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 240 juta jiwa.
Jakarta (B2B) - The Indonesian Farmers Association (HKTI) said that the increasing conversion of agricultural land into settlement or industrial areas from year to year has depriving farmers of their welfare.
"There are two reasons why farmers are not able to improve their welfare. The first one is that the conversion of agricultural land into non-agricultural purposes and the second is that land damage due to natural disasters so that the land could not be cultivated into productive land," HKTI Secretary General Benny Pasaribu said here on Sunday.
He predicted that the acreage of agricultural land which was transformed into industrial area or resettlement reached 100,000 hectares per annum.
"Natural disaster destroyed tens of hectares of agricultural land every year," he added.
He said that the declining of the agricultural land impoverished farmers. After all, up to now, there was no single policy which was able to improve the welfare of farmers.
"Even if now the government is increasing the acreage of agricultural land, yet it would not exceed 3,000 hectares per annum," he added.
He said that it was now time the government protect and empower farmers whose number accounted for 70 percent of the population which was about 240 million.
