Wamentan: "Saya tidak Ingin Hanya Dengar Laporan"
Deputy Minister of Agriculture: "I Do not Want to Hear Reports Only"
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Cilamaya (B2B) - Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heriawan melakukan peninjauan ke areal persawahan petani di Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kunjungan ini sebagai bentuk dukungan Kementerian Pertanian untuk mensukseskan Program Percepatan Peningkatan Beras Nasional (P2BN) yang sedang digalakkan pemerintah.
“Tujuan saya kesini memang ingin melihat langsung kondisi petani. Saya tidak ingin hanya mendengar laporan. Karena pada dasarnya, petani yang paling tahu apa masalah yang dihadapi di lapangan, apa saja kebutuhannya dan bagaimana tingkat keberhasilan jika mereka mendapatkan solusi tentang masalah yang dihadapi,” kata Rusman Heriawan di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (Sabtu,23/3).
Menurut Rusman, banyak pelajaran yang dipetik dari hasil diskusi dengan para petani sehingga berbagai permasalahan pun bisa dipecahkan bersama. Misalnya tentang waktu tanam dimana cuaca ekstrim menjadi masalah yang cukup menghawatirkan.
“Untuk itu petani harus bisa sabar dan sensitif, artinya sabar dalam rangka mengelola pertaniannya dari gangguan hama dan penyakit juga sensitif terhadap perubahan yang berkaitan dengan iklim juga lingkungan, karena pertanian ini erat dengan alam. Apalagi, cuaca ini kan bukan hanya masalah Karawang tapi dunia" kata Rusman kepada pers yang menyertai kunjungannya.
Cilamaya (B2B) - Deputy Minister of Agriculture, Dr. Rusman Heriawan conduct a review of rice farmers in Cilamaya Wetan, Karawang District, West Java. This visit was in support of the Ministry of Agriculture for the success of National Rice Improvement Acceleration Program (P2BN) is being encouraged by the government.
"My goal here is to look directly the condition of the farmers. I do not want to just hear the report. Because basically, most farmers know what the problems encountered in the field, what are their needs and how the level of success if they get a solution on this matter, "said Rusman Heriawan in Cilamaya, Karawang, West Java, on Saturday (Saturday, 23/3 ).
According to Rusman, many lessons learned from the discussion with the farmers so that the problems can be solved together. For example, about the time of planting where extreme weather becomes a problem that is quite worrying.
"Therefore, farmers have to be patient and sensitive, meaning that patient in order to manage the farm from pests and diseases are also sensitive to changes in climate associated with the environment, because the farm is close to nature. Moreover, this weather´s not just a matter of Karawang but the world, "said Rusman told the press that accompanied his visit.
