Pembinaan Komitmen Anti Korupsi di Kementerian Pertanian

Fostering Commitment Against Corruption in the Agriculture Ministry

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pembinaan Komitmen Anti Korupsi di Kementerian Pertanian
Foto: Kementan/Fajar

Surabaya (B2B) - Guna mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Kementerian Pertanian sesuai instruksi Presiden, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan membuka Pembinaan Komitmen Anti Korupsi - Wilayah Bebas Korupsi (KAK-WBK) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/6).

Kegiatan KAK-WBK diinisiasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian sejak 2010, yang merupakan aksi nyata Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Kegiatan pembinaan KAK-WBK di Surabaya merupakan pembinaan tahap kedua dari tiga rangkaian KAK-WBK tahun 2013 yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian.

"Peserta pembinaan kurang lebih sebanyak 300 orang, yang terdiri dari para kepala dinas yang membidangi pertanian, pengelola dana dekonsentrasi, dan tugas pembantuan provinsi dan kabupaten atau kota maupun staf BUMN yang bergerak di bidang pertanian," kata Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pertanian, Sigit Wahyudi melalui pernyataan tertulisnya, Selasa (11/6).

Sigit Wahyudi menambahkan, kegiatan KAK-WBK lebih ditekankan pada penguatan komitmen bagi pimpinan dan seluruh pegawai dalam pencegahan dan pemberantasan dan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian.

Pembinaan KAK-WBK bertujuan untuk membangun karakter sumber daya manusian pertanian yang memiliki budaya anti korupsi serta menumbuhkan perilaku jujur, amanah dan berintegritas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

"Narasumber Pembinaan KAK-WBK selain dari internal Kementerian Pertanian meliputi Sekretaris Jenderal, Inspektorat Jenderal dan para inspektur jenderal, juga melibatkan narasumber dari eksternal seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Sigit Wahyudi.

Surabaya (B2B) - In order to realize the Region Free of Corruption (WBK) in the Agriculture Ministry according to the instructions of the President, Vice-Minister of Agriculture Rusman Heriawan open Fostering Commitment Against Corruption - Corruption-Free Region (KAK-WBK) in Surabaya, East Java, on Tuesday (11 / 6).

KAK-WBK activities initiated by the Inspectorate General of the Agriculture Ministry since 2010, which is the real action of the Agriculture Ministry to create a government that is clean and free from corruption, collusion and nepotism (KKN) as well as improved quality of service to the community.

KAK-WBK activities in Surabaya is the second phase of fostering KAK-WBK three series in 2013 which will be conducted by the Inspectorate General of the Ministry of Agriculture.

"Participants fostering more than 300 people, from the head of agriculture office, deconcentration fund managers, and assistance provincial and district or city, or SOEs staff engaged in agriculture," said the Head of General Bureau and Public Relations Agriculture Ministry, Sigit Wahyudi through a written statement on Tuesday (11/6).

Sigit Wahyudi added, KAK-WBK activities were focused on strengthening the leadership and commitment of all employees and the prevention and eradication of corruption in the Agriculture Ministry.

KAK-WBK Fostering aims to build the character of agricultural human resources that have an anti-corruption culture and fosters honest behavior, trust and integrity in carrying out its duties and functions.

"Resource Fostering KAK-WBK apart from the internal the Agriculture Ministry include the Secretary-General, the Inspector General and the inspectors general, also involve external speakers from the Corruption Eradication Commission (KPK)," said Sigit Wahyudi.