Mentan Suswono Mudik Lebaran Malah Sedih, Kenapa?
MoA Suswono Eid al Fitr Homecoming Instead Sad, Why?
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian Suswono mengaku sedih ketika mudik Lebaran ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah karena mendapati banyak lahan pertanian yang dahulunya sawah kini beralih fungsi menjadi kawasan perumahan.
"Kemarin saya pulang ke Tegal naik kereta api, dulu saya sering naik kereta api saat mahasiswa, daerah-daerah yang dulunya hamparan sawah hijau sekarang tiap spot-spot ada perumahan," kata Mentan Suswono ketika menggelar acara halal bihalal bersama seluruh jajaran Kementerian Pertanian di kantornya, Jakarta, Senin (12/8).
Menurutnya, masalah utama para petani Indonesia dan kendala pencapaian swasembada pangan adalah alih fungsi lahan yang tidak sesuai peruntukannya lantaran banyak pemerintah daerah mengutamakan kepentingan pemilik modal ketimbang mendukung program ketahanan pangan.
“Jika Indonesia terganggu pangannya, maka seluruh masyarakat Indonesia yang tersebar di ribuan pulau pasti kacau, politik kacau dan masyarakat menjadi susah. Sementara itu, dengan terus mengupayakan kemandirian pangan, apalagi nantinya bisa membuat kesejahteraan petani kita meningkat, maka kenikmatan itu pasti ada nilainya di sisi Allah, maka itu akan mengantarkan pegawai yang biasa saja insya Allah masuk surga,” kata Mentan.
Suswono mengingatkan pentingnya ketahanan pangan bagi Indonesia. Meskipun diakui saat ini petani di Indonesia masih banyak yang miskin secara struktural karena kepemilikan lahannya yang sempit sehingga sulit sejahtera. Bahkan, sebagian petani tersebut masuk kategori kelompok duafa atau ekonominya lemah karena masih menjadi penerima raskin (beras untuk rakyat miskin).
“Rata-rata kepemilikan lahan petani Indonesia sempit yakni tidak lebih dari 0,3 hektar per orang maka akan sulit bagi petani di Indonesia untuk sejahtera,” katanya lagi.
Mentan menambahkan, selain tantangan lahan yang makin sempit, perubahan iklim yang makin tidak menentu juga menurunkan produktivitas pertanian Indonesia. Untuk itu, salah satu tugas Kementerian Pertanian adalah meningkatkan produktivitas pertanian dengan melakukan terobosan di lahan sempit.
"Di tengah tantangan itu, kita, pegawai Kementerian Pertanian, para peneliti pertanian bisa mengembangkan teknologi yang dapat mendukung peningkatan produksi," kata Suswono.
Dalam sambutannya, Mentan Suswono meminta maaf kepada seluruh pegawai apabila ada kesalahan selama memimpin Kementerian Pertanian. Selain itu, dia juga mengapresiasi kinerja PNS yang bekerja maksimal.
“Saya mohon maaf jika selama memimpin ada kesalahan dan kekhilafan, saya juga berterima kasih kepada seluruh pegawai pertanian baik di pusat maupun di daerah yang telah bekerja dengan sebaik – baiknya,” katanya.
Mentan mengatakan, tugas dan pekerjaan sebagai pegawai Kementerian Pertanian merupakan pekerjaan yang mulia karena niat yang dicita-citakan para pegawainya adalah mencapai Indonesia yang makmur dan sejahtera melalui kemandirian pangan.
Jakarta (B2B) - Minister of Agriculture (MoA) Suswono claimed sad when Eid al Fitr homecoming to his hometown in Tegal, Central Java, have seen many fields formerly farmland now converted into residential areas.
"I go home to Tegal take the train, I used to ride the train as a student, a paddy field area that was once green now each housing spots there," said MoA Suswono, when held a religious gatherings for all members of the Ministry of Agriculture in his office, Jakarta, Monday (12/8).
According to him, the main problems and obstacles Indonesian farmers achieving food self-sufficiency is conversion, not appropriate allotment because many local governments give priority to capital owners rather than support the food security program.
"If Indonesia disrupted its food, then the entire people of Indonesia are spread across thousands of islands certainly chaotic, chaotic politics, and the public distress. Meanwhile, by continuing to seek food self-sufficiency, could make farmers prosperous, then that enjoyment certainly be worth in the sight of Allah, will lead an ordinary employee to go to heaven, God willing," MoA said.
Suswono recalled the importance of of food security for Indonesia. Although recognized today many farmers in Indonesia are still structurally poor because land ownership is narrow making it difficult prosperous. In fact, most of the farmers in the category duafa or a weak economy as still being the recipient of rice to the poor.
"The average land ownership Indonesian farmer narrow, not over 0.3 hectares per person, it will be difficult for farmers in Indonesia to prosperous," he said again.
MoA Suswono added, in addition to the challenges of an increasingly narrow land, climate change increasingly erratic Indonesia also reduce agricultural productivity. Therefore, one of the tasks the Ministry of Agriculture is to increase agricultural productivity by making breakthroughs in small fields.
"In the midst of these challenges, we, employees of the Ministry of Agriculture, agricultural researchers to develop technologies that can support increasing production," Suswono said.
In his speech, MoA Suswono apologize to all employees if there is a mistake during lead the Ministry of Agriculture. In addition, he also appreciated the performance of the civil servants who work optimally.
"I apologize if there was a mistake during lead and oversight, I am also grateful to all agricultural employees both at central and local levels who have worked with the best - well," he said.
Minister of Agriculture said the task and work as an employee of the Ministry of Agriculture is a noble job because the intention is aspired employees are achieving a prosperous Indonesia through food self-sufficiency.
