Turki - Indonesia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama

Turkey - Indonesia Agreed to Boosts Agriculture Trade

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Turki - Indonesia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama
Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Yusni E Harahap (kiri) memberikan cenderamata kepada delegasi pengusaha Turki (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Indonesia dan Turki sepakat meningkatkan kerjasama perdagangan hingga US$5 miliar pada tahun ini. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, target tersebut bisa dicapai terutama dengan mendorong kerjasama di sektor pertanian.

"Volume perdagangan kedua negara masih sangat mungkin ditingkatkan," kata Suswono di kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu (19/2).

Terkait kerjasama di sektor ini, kedua negara telah meneken nota kesepahaman dalam kunjungan Presiden SBY ke Turki beberapa waktu lalu. Untuk membicarakan lebih detil mengenai sektor yang bisa ditingkatkan lagi, Suswono akan membentuk kelompok kerja. "Agar bisa segera diimplementasikan," ujarnya.

Duta Besar Indonesia untuk Turki, Nahri Agustini mengatakan, volume perdagangan kedua negara pada 2013 surplus US$1,6 miliar. Dari total nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Turki mencapai US$1,9 miliar dengan impor senilai US$300 juta.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Yusni Emilia Harahap, menyebut Turki sebagai pasar pertanian yang potensial bagi Indonesia, terutama untuk minyak sawit mentah (CPO). Selama ini Turki justru mengenal Malaysia sebagai produsen besar.

"Ini menjadi momentum untuk memposisikan bahwa Indonesia sebenarnya merupakan produsen kelapa sawit yang sebenarnya," kata Emilia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian hingga September 2013, Turki masih menduduki posisi ke-15 pasar ekspor produk kelapa sawit Indonesia. Volume ekspor CPO ke Turki baru 297,05 juta kilogram senilai US$212,7 juta.

Jakarta (B2B) - Indonesia and Turkey have agreed on a total trade goal of US$5 billion this year. Agriculture Minister Suswono said that target can be achieved by increasing cooperation in agrictultural sector.

"Trade volume between both countries can still be increasing," Suswono said in here today.

Both countries have signed a memorandum of understanding on the agricultural sector during President Susilo Bambang Yudhoyo´s visit to Turkey earlier this year, Suswono said that the government would establish a working committee to work on improvement in other sectors, "so that it can be implemented soon."

Indonesian ambassador to Turkey Nahri Agustini, said that trade volume between both countries in 2013 had booked a surplus of US$1.6 billion and Indonesia´s exports to Turkey reached US$1.9 billion, with imports recorded at US$300 million.

Director General for Agriculture Products Processing and Marketing Yusni Emilia Harahap, called Turkey as a potential agricultural market for Indonesia, especially for crude palm oil. Turkey has previously regarded Malaysia as their main source of palm oil.

"This is a moment to position Indonesia as the real crude palm oil producer,” Emilia said.

Based on 2013 data from the Directorate General for Agricultural Products, Turkey is the 15th largest crude palm oil export market for Indonesia. Current crude palm oil exports are worth US$212.7 million.