Kementan Dukung Swasta Kembangkan Benih Sawit
Indonesian Agriculture Minister Supports to Develop Oil Palm Seeds
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Kisaran (B2B) - Pemerintah mendorong dan mendukung pengembangan benih unggulan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas tandan buah segar. Saat ini ada sekitar 10 perusahaan milik pemerintah dan swasta yang memproduksi bibit kelapa sawit namun tetap harus di bawah pengawasan Kementerian Pertanian.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan pemerintah menyadari keterbatasan lahan kelapa sawit sehingga solusi yang tepat adalah mengembangkan benih unggulan untuk meningkatkan produktivitasnya.
"Keterbatasan lahan dan kesulitan memperluas lahan kelapa sawit maka pengembangan benih unggulan adalah solusi paling tepat," kata Rusman Heriawan saat meninjau benih unggulan di Kisaran, Sumatera Utara, Jumat (7/3).
Hadir dalam peninjauan itu antara lain Dirjen Perkebunan Kemtan Gamal Nasir, Dirut PT BSP M.Iqbal Zainuddin, serta Dirut PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia Atok Hendrayanto Tejoleksono.
Dia mengakui saat ini banyak perkebunan sawit baik milik rakyat dan perkebunan besar yang harus diganti pohonnya (replanting) karena memang usianya yang sudah tua sehingga tidak produktif.
Akibat keterbatasan tersebut, kata Rusman, banyak petani dan perkebunan membutuhkan bibit pohon sawit baru untuk ditanam agar bisa menghasilkan tandan buah segar (TBS) sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
"Saat ini setidaknya sudah ada 10 perusahaan swasta dan pemerintah yang sudah bisa menghasilkan bibit pohon sawit dan pemerintah akan mendukungnya," katanya.
Sekalipun swasta didorong untuk menciptakan bibit pohon sawit, Rusman mengingatkan agar sebelum dijual ke masyarakat harus sudah mendapat izin terlebih dahulu dari Kementerian Pertanian.
Dia mengatakan pemberian izin ini perlu agar jangan sampai bibit yang dijual ke masyarakat ternyata tidak berkualitas baik.
"Kalau nanti ada apa-apa terhadap kualitas bibit maka pemerintah juga yang akan disalahkan," kata Rusman Heriawan.
Kisaran (B2B) - The Indonesian government encourages and supports development of oil palm seeds, to increase the productivity of oil palm bunches. Currently there are about 10 public and private companies that produce oil palm seedlings but should still be under the supervision of the Ministry of Agriculture.
Deputy agriculture minister, Rusman Heriawan said the government realized the limitations of oil palm land so that the proper solution is developing superior seed to improve productivity.
"Limited land and the difficulty of expanding oil palm land, hence development of superior seed is the most appropriate solution," said Rusman Heriawan in Kisaran, North Sumatra, Friday (3/7).
Deputy agriculture minister accompanied by director general of plantation agriculture ministry Gamal Nasir, president of PT BSP, M.Iqbal Zainuddin, president director of PT Bakrie ASD-Oil Palm Seed Indonesia, Atok Hendrayanto Tejoleksono.
He admits, today many people palm plantations, and the company had to replace its oil palm plantations (replanting) as no longer productive.
Due to these limitations, Rusman said, many farmers and plantation companies in need of new oil seeds, in order to produce quality fresh palm bunches.
"Currently, there are at least 10 private companies and government company that can produce quality palm oil seeds. Government will support," he said.
Although the government encouraged, reminded by Heriawan, before selling it must obtain permission from agriculture minister.
He said granting permission from the government to maintain the quality of oil palm plants. "If the quality is not maintained hence government will get the blame," said Rusman Heriawan.
