Turki Buka Peluang Ekspor Kelapa Sawit dari Indonesia
Turkey Asked Indonesia to Increase Exports of Crude Palm Oil
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian mengadakan pertemuan kerja sama promosi dan pengenalan produk Indonesia - Turki.
Pertemuan dipimpin Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Yusni E Harahap sementara delegasi Turki dipimpin Dubes Turki untuk Indonesia, Zekeriya Akcam. Turut hadir Dubes Indonesia untuk Turki, Nahari Agustini serta Ketua Dewan Sawit Indonesia Derom Bangun di Jakarta, Rabu (19/2).
Pertemuan tersebut membahas peluang Indonesia untuk meningkatkan volume ekspor minyak kelapa sawit (CPO) ke Turki, menyikapi tingginya permintaan CPO yang selama ini diimpor dari Malaysia namun belum mencukupi kebutuhan di Turki.
Dirjen P2HP Yusni E Harahap mengatakan tujuan pertemuan bilateral tersebut untuk mempromosikan produk sawit Indonesia ke Turki, sekaligus menjadikan negara tersebut sebagai hub untuk membuka peluang ekspor ke negara lain di sekitar Turki.
"Kita harapkan Turki bisa menjadi tujuan pasar ekspor CPO Indonesia, dan melalui Turki kita bisa kembangkan pasar ke negara lain," ungkap Emilia.
Derom Bangun menambahkan, volume ekspor produk sawit seperti CPO asal Indonesia ke Turki masih rendah. Pada 2013, eskpor CPO Indonesia ke Turki hanya 297 ribu ton dari total produksi Indonesia sebesar 28 juta ton per tahun.
"Produk sawit Malaysia lebih dikenal di Turki daripada CPO dari Indonesia, karena Malaysia mengekspor produk sawit berikut produk hilir sawit lainnya," kata Derom Bangun.
Dia menambahkan, produksi sawit Indonesia terus meningkat sejak tahun 2006 dan lebih besar dari Malaysia. Namun ekspor ke Turki lebih terbatas ke produk crude oil sehingga sebagian besar pengusaha di Turki lebih mengenal produk Malaysia.
Pendapat senada dikemukakan Nahari Agustini bahwa Turki berpotensi menjadi pasar CPO Indonesia sekaligus menjadi ´batu pijakan´ ekspor minyak sawit Indonesia ke negara-negara Balkan.
"Apalagi ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa selalu mendapatkan hambatan sehingga Turki maupun negara Balkan layak dilirik sebagai pasar baru," ungkap Nahari.
Jakarta (B2B) - Indonesia´s agriculture ministry held a business forum to increase exports of agricultural products from Indonesia to Turkey in here today.
The business meeting was chaired by Yusni E Harahap, director general of the processing and marketing of agricultural products (P2HP) while the Turkish delegation led by Turkey´s ambassador to Indonesia, Zekeriya Akcam. Also attended Indonesian ambassador to Turkey, Nahari Agustini and Derom Bangun, chairman of Indonesia´s palm.
The meeting discussed opportunities to increase exports of crude palm oil (CPO) from Indonesia to Turkey. Currently, CPO demand in Turkey met by imports from Malaysia but not sufficient.
Yusni E Harahap said aim meeting to promote Indonesian palm oil products to Turkey, and become a hub for Indonesia´s CPO export opportunities to other countries around Turkey.
"We expect Turkey to become Indonesia´s CPO export markets, and through Turkey we can expand the market to other countries," Harahap said.
Derom Bangun added, the volume of Indonesia´s CPO exports to Turkey is still low. In 2013, Indonesia´s CPO exports to Turkey only 297,000 tons.
"Malaysian CPO is better known in Turkey than Indonesian CPO, as follows exported downstream products," said Derom Bangun.
He added that Indonesia´s CPO production continued to increase since 2006, bigger than Malaysia. However, exports to Turkey is limited to CPO so most businessmen in Turkey more familiar with Malaysian CPO.
Nahari Agustini added that Turkey potentially become Indonesia´s CPO market, as well as being a hub for Indonesia´s CPO exports to the Balkans.
"Indonesia´s CPO exports to the EU are always inhibited, so Turkey and the Balkan countries as viable the new market," Nahari said.
